Semarang, Idola 92,6 FM-Penyaluran subsidi harga pangan untuk menstabilkan pasokan komoditas, mulai dilakukan Pemprov Jawa Tengah.
Tujuannya, untuk menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi akibat gejolak harga saat Ramadan.
Kabid Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Jateng Sri Brotorini mengatakan harga sejumlah komoditas, mulai merangkak naik sejak akhir Februari 2025 kemarin. Hal itu dikatakan saat menggelar pasar murah di Kabupaten Semarang, pekan kemarin.
Menurutnya, tren kenaikan harga itu terus berlanjut pada Ramadan.
Sri menjelaskan, sejak akhir Februari kemarin pihaknya bersama Perseroda Jateng Agro Berdikari (JTAB) melakukan stabilisasi harga.
Rencananya, kegiatan tersebut akan terus berlanjut hingga mendekati lebaran.
“Acara ini merupakan upaya pemerintah untuk menjaga stabilisasi harga pangan, utamanya menjelang Idul Fitri, yang memang terjadi kenaikan harga,” kata Sri.
Lebih lanjut Sri menjelaskan, pihaknya selalu memantau pergerakan harga volatile food apabila ada kecenderungan kenaikan harga maka penyaluran subsidi dilakukan untuk mengendalikan harga serta menjaga daya beli konsumen.
Warga Ungaran Timur, Nurlela, mengaku terbantu dengan adanya acara tersebut.
Menurutnya, sejak memasuki ramadan harga kebutuhan pokok semakin menanjak.
“Lombok cabai di pasaran itu sampai Rp100 ribuan, di sini Rp75 ribu (per kilogram). Minyak di sini Rp14 ribu, di pasar ada yang sampai Rp20 ribu (per liter). Harapannya ya harga diturunkan biar stabil tidak membebani warga,” ucap Nurlela.
Diketahui penyaluran subsidi harga sudah dilakukan sejak 24 Februari, dan akan berlangsung sampai 29 Maret 2025.
Setiap titik disalurkan 10 ton beras, dua ribu liter minyak dan komoditas pendukung berbeda lainnya. (Bud)