Petugas BBPOM di Semarang saat melakukan pemeriksaan makanan takjil dengan alat uji cepat.

Semarang, Idola 92,6 FM-Selama 11 hari Ramadan, BBPOM di Semarang masih menemukan adanya makanan takjil mengandung bahan kimia.

Temuan itu terjadi di delapan lokasi, yang sasaran dari BBPOM di Semarang.

Kepala BBPOM di Semarang Lintang Purba Jaya mengatakan kegiatan pemeriksaan makanan takjil yang diduga mengandung bahan kimia, dimulai pada 24 Februari hingga 26 Maret 2025. Hal itu dikatakan saat ditemui di sela kegiatan pemeriksaan makanan takjil di Alun-alun Kauman Semarang, Selasa (11/3).

Lintang menjelaskan, dari hasil pemeriksaan uji cepat terhadap makanan takjil ditemukan kandungan bahan berbahaya yang sering disalahgunakan.

Mulai dari Formalin, Borax, Rhodamin B dan Methanil Yellow.

“Hari ini di Alun-alun Kauman Semarang kita temukan Borax, di bahan makanan jenis kerupuk gendar. Sudah kita perintahkan kepada pedagangnya untuk tidak lagi dijual ke pembeli,” kata Lintang.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam yang ikut pemeriksaan makanan takjil menambahkan, makanan yang dicampur dengan bahan kimia Borax berbahaya jika dikonsumsi manusia.

Sebab, bahan kimia Borax merupakan zat kimia apabila dikonsumsi manusia bisa merusak jaringan tubuh.

“Borax itu kan sifatnya mengenyalkan suatu bahan. Jika masuk ke tubuh manusia maka bisa menyebabkan kanker,” ucap Hakam.

Hakam berharap, para pedagang makanan takjil bisa menyuguhkan makanan yang aman dan sehat bagi masyarakat. (Bud)

Ikuti Kami di Google News