Semarang, Idola 92,6 FM-Pencarian korban hilang akibat tanah longsor di Desa Kasi.par, Kecamatan Petungkriyono di Kabupaten Pekalongan dipercepat.
Berdasarkan pantauan di lapangan sampai Rabu (22/1) pukul 18.20 WIB, korban meninggal dunia yang ditemukan sebanyak 21 orang.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, jika korban terakhir ditemukan di sungai.
Saat ini, masih ada enam orang yang dilaporkan hilang atau belum ditemukan.
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan penanganan bencana tanah longsor di Kabupaten Pekalongan melibatkan tim gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, BPBD, Basarnas, Satpol PP dan relawan. Hal itu dikatakan saat meninjau lokasi bencana di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, kemarin.
Nana menjelaskan, total personel yang diterjunkan mencapai 550-an orang.
Para personel terbagi sesuai fokus penanganan, dan fokus adalah pencarian orang hilang.
“Fokus penanganan adalah korban dan pencarian (korban) hilang. Kita sudah melakukan langkah pencarian korban dengan personel gabungan yang ada,” kata Nana.
Menurut Nana, pencarian korban hilang akan terus dilakukan hingga ketemu.
Berdasarkan Standart Operational Procedure (SOP), waktu pencarian 7×24 jam dan telah disepakati akan ada penambahan waktu sesuai permintaan ahli waris atau keluarga korban yang berharap keluarganya ditemukan.
“Untuk kebutuhan dasar masyarakat yang mengungsi, akan dipenuhi selama masa tanggal darurat. Bupati Pekalongan telah menetapkan masa tanggap darurat bencana selama dua minggu,” pungkasnya. (Bud)