Pembangunan jembatan penghubung di Kabupaten Sragen.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah berupaya melakukan pemerataan pembangunan, salah satunya dengan mengembangkan investasi di wilayah bagian selatan.

Upaya tersebut dinilai sebagai salah satu cara, untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antara wilayah utara dan selatan.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan langkah yang harus dilakukan, dengan menarik investor dalam negeri maupun asing sebanyak-banyaknya ke wilayah Jateng. Hal itu dikatakan saat kunjungan kerja di Cilacap, baru-baru ini.

Menurut Luthfi, investor dari Tiongkok sudah banyak melakukan investasi di Jateng mulai dari wilayah bagian utara seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal serta PLTU di Cilacap.

“Kita akan eksplorasi untuk investasi di wilayah selatan. Bisa di Banyumas atau Cilacap. sehingga antara wilayah selatan dan wilayah utara tidak ada deviasi yang mencolok. Tadi (Dubes) Tiongkok sudah menyampaikan akan membuka selebar-lebarnya investasi di wilayah kita. Ini potensi yang bagus sekali. Cilacap punya potensi wilayah sangat memungkinkan untuk kita kembangkan ke depan,” kata Luthfi.

Luthfi menjelaskan, demi menunjang daya tarik investor dan pemerataan di wilayah Jateng maka diupayakan menggenjot pembangunan infrastruktur khususnya yang menghubungkan antara wilayah bagian selatan dengan utara.

Selain itu, kolaborasi dan integrasi antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten/kota sampai tingkat desa juga didorong dalam satu tarikan nafas.

“Daya saing yang kuat kita perlukan untuk membangun Jawa Tengah. Ketimpangan wilayah Selatan dengan Utara harus dipangkas agar merata,” pungkasnya. (Bud)