Semarang, Idola 92,6 FM – Mulai 1 Februari 2025 kemarin, pemerintah memberlakukan kebijakan terkait penyaluran elpiji tiga kilogram.
Yakni, elpiji bersubsidi hanya disalurkan melalui pangkalan resmi dan sudah tidak ada lagi pengecer.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Taufiq Kurniawan mengatakan pihaknya secara prinsip, hanya menjalankan kebijakan yang ditetapkan pemerintah pusat melalui Kementrian ESDM maupun pemerintah daerah. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, Senin (3/2).
Menurutnya, masyarakat diimbau membeli elpiji bersubsidi langsung ke pangkalan resmi.
“Bagi masyarakat, pembelian di pangkalan resmi elpiji tiga kilogram tentu lebih murah harganya dibandingkan pengecer karena harga yang dijual sesuai HET yang ditetapkan pemerintah daerah masing-masing,” kata Taufiq.
Taufiq menjelaskan, pendistribusian elpiji tiga kilogram di Jawa Tengah didukung 757 agen dan 55.715 pangkalan yang tersebar di 8.564 desa.
Artinya, setiap desa rerata terdapat enam pangkalan.
Terpisah, Sekda Jateng Sumarno berharap dengan kebijakan baru tersebut akan mengatasi tiga persoalan yang selama ini dikeluhkan masyarakat.
Yakni kelangkaan, perbedaan harga dan ketepatan sasaran.
Menurutnya, kebijakan penyaluran elpiji bersubsidi melalui pangkalan bertujuan melindungi masyarakat.
“Sebenarnya kalau produk subsidi, harusnya harganya sama. Dengan konsep tidak ada pengecer ini, tentu saja supaya harganya bisa terkendali sesuai yang ditetapkan pemerintah,” ucap Sumarno. (Bud)