Orang yang mengejar keuntungan, katanya, akan selalu berubah, tidak konsisten, dan dapat “selingkuh” dari prinsip-prinsip yang dia janjikan di awal.
Mengapa begitu? Karena dia tidak sungguh-sungguh mengejar kebaikan.
Orang yang berhati murni, mengejar kebaikan semata-mata karena itu adalah kebaikan. Dan kebaikan adalah satu-satunya yang dia kejar, tanpa ada kepentingan yang lain.
Jika apa pun yang kita lakukan, seperti melakukan perbuatan baik lahir dari keinginan untuk mendapatkan keuntungan, maka pada saat situasi sudah tidak lagi menguntungkan, kita tidak akan berbuat baik lagi.
Ketika menjalin relasi dengan seseorang, apa yang Anda kejar? Kecantikan atau kegantengannya? Karakter dan karisma pribadinya? Atau apa? Jika hal ini yang kita kejar, maka tidak perlu heran bila kita akan berhadapan dengan godaan-godaan untuk “selingkuh”.
Di dalam kehidupan ini, kita akan dihadapkan dengan dua hal: The good, dan The reward. Orang yang berhati murni mengejar “the good”, bukan “the reward”. Karena, keuntungan atau ganjaran akan datang dengan sendirinya, sehingga orang yang berhati murni akan terus istiqomah dalam mengejar kebaikan dan tidak tergoda oleh keuntungan. (ao)