Gubernur Ahmad Luthfi saat memberi keterangan kepada wartawan terkait dana desa 2025.

Semarang, Idola 92,6 FM-Dana desa yang dikucurkan untuk wilayah Jawa Tengah, mencapai Rp1,2 triliun pada tahun ini.

Pemprov Jawa Tengah mengarahkan, agar penggunaan dana desa pada tahun ini difokuskan untuk infrastruktur.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan pengawasan terhadap penyaluran dan juga pemanfaatan dana desa perlu dilakukan, dalam rangka mencegah penyalahgunaan dana desa di lapangan. Hal itu dikatakan usai menggelar rapat kolaborasi dengan penegak hukum terkait pengawasan dana desa di Jateng di ruang kerjanya, Selasa (8/4).

Luthfi menjelaskan, pihaknya juga membentuk posko-posko aduan terkait adanya dugaan penyalahgunaan dari dana desa.

Nantinya, setiap kabupaten di Jateng akan dibentuk posko aduan yang bisa dimanfaatkan masyarakat dan mencegah adanya aduan liar atau tidak berdasar.

Menurut Luthfi, para penegak hukum yang digandeng dari mulai kejaksaan dan kepolisian hingga inspektorat untuk melakukan pengawalan dan pengawasan.

“Saya imbau kepada para kepala desa, agar tidak takut memanfaatkan dana desa untuk mengeksplorasi pembangunan di desanya selama itu tidak bertentangan dengan hukum. Sebab, para penegak hukum siap mendampingi dan melakukan pengawalan,” kata Luthfi.

Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, pembangunan infrastruktur yang ada di desa diarahkan menunjang program swasembada pangan.

Termasuk, pembangunan jalan-jalan desa yang menghubungkan dengan wilayah lain dalam rangka mendukung ekonomi desa.

Harapannya, swasembada pangan bisa meningkat di wilayah pedesaan.

“Yang perlu kami tekankan, dana desa ini harus dikelola dengan baik. Karena itu dari desa, untuk desa dan dilaksanakan desa. Jadi kami tegaskan kepala desa untuk tidak coba-coba melakukan (penyelewengan) itu,” tegasnya. (Bud)