Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah menyebut, banyak peluang investasi yang bisa ditawarkan kepada para calon investor di antaranya sektor ekonomi hijau dan pariwisata hingga religi.
Potensi-potensi tersebut perlu ditangkap pemerintah kabupaten/kota di Jateng, agar bisa menunjang perekonomian daerah.
Gubernur Ahmad Luthfi mengajak semua stakeholder, untuk mendongkrak investasi di Jateng. Hal itu dikatakan saat membuka pertemuan yang diinisiasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng di Semarang, kemarin.
Luthfi menjelaskan, 85 persen pembangunan di Jateng masih bersandar pada investasi dan APBD yang digunakan hanya 15 persen saja.
Guna memaksimalkan akselerasi investasi, maka harus ditingkatkan layanan bagi masuknya calon investor baru.
“Kalau perlu (investasi) pabrik biting-pun di Jateng dilayani, karena 85 persen pembangunan daerah dari investasi. Ini kita brainstorming, supaya investasi di wilayah kita berkembang,” kata Luthfi.
Menurut Luthfi, setiap kepala daerah mempunyai peran saling bekerja sama dalam mengawal masuknya investasi.
Misalnya kerja sama antar-wilayah di sejumlah eks karesidenan di Jateng, atau pengembangan dengan sistem wilayah semisal antara Blora dan Rembang atau lainnya.
“Harus dilakukan percepatan perizinan dan pemangkasan birokrasi, sehingga urusan penanaman investasi di Jateng bisa lancar,” jelasnya.
Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, persediaan tenaga kerja di Jateng tidak kurang.
Pada 2024 kemarin, serapan tenaga kerja di Jateng mencapai 400 ribu orang.
“Angka itu muncul dari realisasi investasi di Jawa Tengah pada tahun 2024, yang mencapai Rp88,4 triliun, dengan 65.815 proyek,” pungkasnya. (Bud)