Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak.

Semarang, Idola 92,6 FM-Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak di Jawa Tengah mulai melandai.

Saat ini, jumlah kasus aktif berada di bawah 20 dan nihil laporan mati serta disembelih sedang hewan yang sembuh meningkat ratusan ekor.

Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng Hariyanta Nugraha mengatakan data terakhir yang ada mencatat, jumlah ternak terduga sakit PMK ada 6.899 ekor atau hanya bertambah 12 ekor. Hal itu disampaikan melalui sambungan telepon, kemarin.

Hariyanta menjelaskan, dari jumlah kasus itu ternak sembuh bertambah 485 ekor menjadi 2.204 ekor dan jumlah ternak disembelih serta mati tidak ada laporan baru.

Ternak disembelih berjumlah 120 ekor, dan yang mati 293 ekor sedang sisa kasus tercatat 4.282 ekor.

“Angka pertambahan kasus sudah sedikit, di bawah 20, dan yang sembuh semakin meningkat. Selain itu tidak ada laporan kematian dan pemotongan ternak. Kemudian kasus aktif semakin berkurang,” kata Hariyanta.

Menurut Hariyanta, hingga akhir Januari 2025 kemarin tercatat kasus PMK di Jateng fluktuatif.

Puncaknya pada 15-16 Januari 2025 kemarin, ada catatan kasus 652 ekor pada 15 Januari dan meningkat menjadi 899 ekor pada 16 Januari.

“Jumlah kasus kemudian mulai melandai pada pertengahan minggu ketiga Januari. Lalu, pada minggu keempat pada 28-29 Januari lonjakan justru terjadi pada jumlah ternak yang dinyatakan sembuh,” jelasnya.

Lebih lanjut Hariyanta menjelaskan, sampai dengan saat ini Disnakeswan Jateng telah melakukan pengobatan terhadap 4.011 ekor ternak.

Sementara, vaksinasi telah diberikan sebanyak 37.333 dosis. (Bud)

Ikuti Kami di Google News