Siswa SMKN Jateng di Semarang saat belajar mengoperasikan alat berat.

Semarang, Idola 92,6 FM-Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding mengatakan pihaknya melakukan konsolidasi dengan pemerintah daerah di Jawa Tengah, dalam rangka menyiapkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri dengan level medium skill ke atas. Hal itu dikatakan saat kunjungan kerja ke Semarang, kemarin.

Karding menjelaskan, dibutuhkan ekosistem pelatihan yang baik karena mengirim tenaga kerja ke luar negeri dampaknya tidak hanya ekonomi tetapi juga transfer keterampilan maupun pengetahuan.

“Kita mendorong pemerintah daerah kalau melihat ini sebagai peluang untuk mengurangi pengangguran, maka kita minta tolong supaya ada Perda atau cantolan yang khusus mengurusi tenaga kerja migran Indonesia,” kata Karding.

Menurut Karding, para kepala daerah di Jateng juga diharapkan bisa mengarahkan para calon tenaga kerja migran bisa berangkat ke luar negeri secara legal dan secara prosedural.

“Masalah utama kita ini banyak kekerasan, ada eksploitasi ataupun human trafficking. Itu karena 95 persen yang berangkat lewat calo atau tidak sesuai prosedural,” jelasnya.

Lebih lanjut Karding menjelaskan, untuk di wilayah Jateng ada sembilan daerah yang menjadi kantong pekerja migran Indonesia.

Sementara Gubernur Ahmad Luthfi menyatakan, akan menyiapkan aturan khusus bagi kabupaten/kota di Jateng dalam melindungi pekerja migran yang akan dikirim ke luar negeri.

Menurut Luthfi, ada enam negara yang menjadi tujuan utama penempatan pekerja migran asal Jateng.

“Ada yang ke Hongkong, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, Jepang dan Singapura. Ada beberapa juga ke negara lainnya, salah satunya adalah Jerman,” ucap Luthfi. (Bud)