Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah optimistis, dapat memenuhi target produksi padi sebesar 11,8 juta ton pada 2025.
Target tersebut berasal dari lahan, dengan luas tanam sebanyak 2.311.660 hektare.
Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan luas panen padi di Jateng pada tahun kemarin mencapai 1.554.777 hektare, dengan produksi sebanyak 8.891.297 ton gabah kering giling (GKG). Hal itu dikatakan di sela panen raya di Kabupaten Sukoharjo, kemarin.
Menurut Luthfi, jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 16,73 persen atau terbesar kedua setelah Jawa Timur.
Tahun ini, Jateng ditarget lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
“Jawa Tengah diberikan target (dari pemerintah pusat) 11,8 juta ton. Terhitung bulan Januari-April ini, kita sudah mampu mengelola penanaman padi di wilayah Jawa Tengah seluas 716 ribu hektare, dengan hasil panen 4,09 juta ton. Dari target 11,8 juta ton, apabila kita hitung, maka Jawa Tengah mampu,” kata Luthfi.
Luthfi menjelaskan, untuk panen raya di Sukoharjo luas tanamnya pada 2024 mencapai 42.441 hektare dengan produksi sebanyak 319.661 ton GKG.
Jumlah tersebut berkontribusi pada produktivitas provinsi sebesar 3,60 persen, dan potensi luas panen padi di Sukoharjo pada 2025 diperkirakan mencapai 60 ribuan hektare.
Pada Januari-April 2025, potensi luas panen padi seluas 17.056 hektare dengan prediksi produksi sebanyak 109.571 ton GKG.
“Jawa Tengah merupakan lumbung pangan nasional, ini selaras dengan kebijakan Presiden Prabowo. Pemprov dan pemda tidak mampu berdiri sendiri. Ada Kodam, Polda, Bulog, BPS, dan seluruh stakeholder yang mendukung kegiatan swasembada pangan ini. Saya yakin kita mampu,” pungkasnya. (Bud)