Sumarno, Sekda Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Ada delapan desa di Jawa Tengah, yang menjadi percontohan program graduasi pengentasan kemiskinan dari pemerintah pusat.

Delapan desa itu adalah Desa Pesodongan di Kabupaten Wonosobo, Desa Gambuhan di Pemalang, Desa Wlahar di Brebes dan Desa Kalisalak di Banyumas.

Kemudian Desa Ngesrepbalong di Kendal, Desa Kepuhsari di Wonogiri, Desa Dimoro di Grobogan dan Desa Purwosari di Magelang.

Sekda Jateng Sumarno mengatakan pihaknya akan menginternalisasi program tersebut, dengan program-program yang ada di Pemprov Jateng. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantor Dinsos, kemarin.

Sumarno menjelaskan, program Gubernur Ahmad Luthfi dalam penanganan kemiskinan berbasis pada potensi desa.

Semua potensi diidentifikasi dan kemudian digerakkan, untuk penanganan kemiskinan di desa tersebut.

“Tentu saja kami menyambut baik, karena Jawa Tengah ditunjuk menjadi piloting. Konsep baru ini bisa terinternalisasi dengan program selama lima tahun ke depan,” kata Sumarno.

Menurut Sumarno, dengan adanya program tersebut maka program pengentasan kemiskinan di Jateng bisa lebih akseleratif.

Kepala Dinas Sosial Jateng Imam Maskur menambahkan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian proses persiapan graduasi bantuan sosial (bansos) melalui pemberdayaan masyarakat.

Bansos untuk penanganan masyarakat miskin, merupakan salah satu program atau kebijakan guna mengurangi beban pengeluaran masyarakat.

“Program graduasi bantuan sosial ini sebagai akselerasi pengentasan penduduk miskin. Program tersebut diarahkan pada beberapa aspek daya ungkit penurunan kemiskinan di antaranya peningkatan kualitas hidup melalui peningkatan pendapatan, pemberdayaan bidang ekonomi, peningkatan akses sumber daya dan pelayanan sosial dasar,” ujar Imam. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaLP2K Jateng Usul Pengecer Elpiji 3 Kg Masuk Rantai Distribusi Pertamina
Artikel selanjutnyaMenyoroti Peluncuran Danantara, Apa Saja Tantangannya?