Semarang, Idola 92,6 FM-Pada Januari 2025, inflasi year on year (yoy) di Jawa Tengah sebesar 1,28 persen.
BPS Jateng mencatat, inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 1,76 persen dan terendah di Purwokerto sebesar 1,02 persen.
Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih mengatakan inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga, yang ditunjukkan naiknya indeks sebagian besar kelompok pengeluaran. Hal itu disampaikan melalui siaran pers secara daring, kemarin.
Endang menjelaskan, kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi yoy adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,38 persen disusul kelompok kesehatan sebesar 2,24 persen serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,53 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yoy pada Januari 2025 antara lain emas perhiasan, minyak goreng, beras, cabai rawit dan bahan bakar rumah tangga.
Menurut Endang, meski Jateng mencatatkan inflasi secara tahunan tetapi masih di bawah periode yang sama tahun sebelumnya.
Inflasi pada Januari 2024 mencapai 2,69 persen.
“Inflasi yoy tercatat 1,28 persen, jauh di bawah inflasi yoy Januari 2024 yang tercatat 2,69 persen. Kelompok makanan minuman, tembakau memberi andil inflasi terbesar,” kata Endang.
Lebih lanjut Endang menjelaskan, meskipun secara tahunan Jateng mengalami inflasi tetapi pada Januari 2025 terjadi deflasi sebesar 0,46 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi bulanan pada Januari 2025 antara lain tarif listrik, bawang merah, telur ayam ras dan mobil.
“Diskon tarif listrik memberikan andil sebesar 1,17 persen,” pungkasnya. (Bud)