Semarang, Idola 92,6 FM-Berbagai indikator ekonomi yang ada, Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jawa Tengah optimistis terus dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jateng Bayu Andy Prasetya mengatakan perekonomian provinsi ini tetap menunjukkan kinerja yang solid dan stabil, meskipun di awal tahun menghadapi berbagai tantangan. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, belum lama ini.
Bayu menjelaskan, realisasi APBN Jateng hingga akhir Februari 2025 masih menunjukkan peningkatan selaras dengan target yang ditetapkan.
“Perkembangan Perekonomian Regional
Perekonomian Jawa Tengah terus menunjukkan tren positif, dengan pertumbuhan ekonomi pada Triwulan IV 2024 mencapai 4,96 persen (yoy), mencerminkan daya tahan dan perkembangan ekonomi daerah yang solid,” kata Bayu.
Menurut Bayu, stabilitas harga yang masih terjaga terlihat dari terjadinya deflasi Februari 2025 yang turun menjadi -0,78 persen (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar -0,46 persen (mtm).
“Optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi tetap tinggi, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Jawa Tengah yang mencapai 129,6 (mtm), lebih tinggi dibandingkan IKK nasional yang berada di angka 126,4 (mtm),” jelasnya.
Lebih lanjut Bayu menjelaskan, perkembangan kinerja fiskal regional di Jateng hingga Februari 2025 menunjukkan hasil kinerja yang baik.
Penerimaan APBN mencapai Rp19,04 triliun atau 14,70 persen dari target, dengan penerimaan perpajakan terdiri dari pajak serta kepabeanan dan cukai mencapai Rp17,81 triliun atau 14,38 persen dari target.
Sedang penerimaan PNBP berhasil terealisasi sebesar Rp1,23 triliun, atau 21,65 persen dari target.
“Di sisi belanja, meskipun efisiensi masih terus dilanjutkan realisasi APBN Jawa Tengah mencapai Rp16,58 triliun atau 15,90 persen dari pagu. Terdiri dari Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp2,81 triliun (8,27 persen dari pagu) dan Belanja Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp13,77 triliun (19,57 persen dari pagu),” pungkasnya. (Bud)