Bulog Jateng Siap Percepat Penyerapan Gabah dan Beras Petani

Penandatanganan kesepakatan bersama dalam upaya penyerapan gabah dan beras petani di kantor Kanwil Perum Bulog Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah menjalin kerja sama dengan Kodam IV/Diponegoro dan juga Perpadi Jateng, dalam rangka optimalisasi penyerapan gabah dan juga beras dari petani di provinsi ini.

Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan menindaklanjuti kesepakatan antara Kementerian Pertanian dan Mabes TNI serta Bulog bersama Perpadi pada Januari 2025 di Jakarta itu, maka pihaknya di daerah juga langsung bergerak menyesuaikan komitmen yang telah disepakati. Hal itu dikatakan usai Rakor Optimalisasi Percepatan Penyerapan Gabah dan Beras di kantor Perum Bulog Jateng, Rabu (5/2).

Nana menjelaskan, komitmen bersama itu adalah menyerap gabah dan beras dari petani di Jateng dalam rangka mendukung swasembada pangan secara nasional.

Oleh karenanya, Perum Bulog Kanwil Jateng mampu menyerap gabah dan beras petani sesuai harga yang ditetapkan pemerintah pusat.

Menurut Nana, harga untuk gabah sebesar Rp6.500 per kilogram dan harga beras sebesar Rp12 ribu per kilogram.

“Tentunya ini tanpa memandang masalah kualitas dari gabah maupun berasnya. Petani pun juga menyiapkan gabah atau berasnya berkualitas juga. Selain itu, kami juga meminta Perpadi untuk menjalin komunikasi ataupun kerja sama dengan Bulog dengan menyiapkan sekurang-kurangnya 20 persen gabah maupun beras yang akan dibeli Bulog,” kata Nana.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jateng Sopran Kenedi menambahkan, pihaknya siap menjalankan komitmen yang telah ditandatangani bersama dalam rangka penyerapan gabah dan beras dalam negeri.

Menurut Sopran, ditargetkan mampu menyerap gabah maupun beras dari petani di 35 kabupaten/kota di Jateng sebanyak 532 ribu ton.

Sopran menyebut, pihaknya juga tengah menyiapkan gudang-gudang sebagai tempat penyimpanannya.

“Kita sudah menyiapkan gudang, dan saat ini ada space 75 ribu ton yang siap untuk diisi. Nanti selebihnya kita akan dapati dari kerja sama dengan gudang filial, baik sistem sewa ataupun sistem pinjam pakai juga dengan TNI. Kita kerja sama dengan BUMN yang punya gudang dan juga pemerintah daerah,” ucap Sopran.

Lebih lanjut Sopran menjelaskan, gudang-gudang yang disewa atau pinjam pakai itu akan dilakukan assessment kelayakannya gudang untuk penyimpanan komoditas beras. (Bud)

Ikuti Kami di Google News