2025, BI Sebut Ada lima Risiko Ekonomi Global Yang Perlu Diwaspadai

Rahmat Dwisaputra, Kepala KPw BI Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Bank Indonesia telah menggariskan arah kebijakan 2025, dalam upaya mendukung kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto program lewat Asta Cita.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah akan bekerja sama dengan Pemprov Jateng, dalam mewujudkan program kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan perekonomian di provinsi ini masih bisa bertahan, dan pemulihan ekonomi juga terlihat. Hal itu dikatakan saat membuka media briefing di kantornya, Senin (17/2).

Menurut Rahmat, meskipun ekonomi Jateng pada khususnya dan Indonesia pada umumnya tetap tumbuh namun harus ditingkatkan kewaspadaan.

Sesuai arahan dari kantor pusat, yang perlu ditekankan adalah optimistis namun waspada.

Rahmat menjelaskan, pada tahun ini pihaknya melihat adanya lima risiko perekonomian global yang bisa memengaruhi ekonomi dalam negeri.

Yakni risiko geopolitik global yang tinggi, fragmentasi perdagangan, pergeseran pusat dan sumber pertumbuhan serta risiko suku bunga dan risiko hutang pemerintah yang tinggi.

“Ada juga ketidakpastian keuangan dan pengelolaan investasi, serta akselerasi digitalisasi jasa dan sistem pembayaran. Nah untuk menjawab tantangan tersebut ada lima sinergi bauran kebijakan transformasi ekonomi. Yaitu sinergi memperkuat stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, sinergi mendorong pertumbuhan domestik yakni konsumsi dan investasi,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, kebijakan lainnya adalah sinergi meningkatkan produktivitas dan kapasitas ekonomi nasional dan sinergi pendalaman pasar keuangan untuk membiayai perekonomian serta sinergi digitalisasi sistem pembayaran dan sektor jasa.

Kelima agenda kebijakan transformasi ekonomi nasional tersebut, menjadi pijakan seluruh stakeholder dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

“Kita kerahkan TPID dan TP2DD dalam rangka meningkatkan ekonomi daerah,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News