Semarang, Idola 92,6 FM-Jawa Tengah mendapatkan kuota dari Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), sebanyak 11 ribu unit yang tersebar di sejumlah daerah.
Mulai dari Kota Semarang dan Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Kendal, Demak hingga Temanggung.
Sekda Sumarno mengatakan saat ini angka kebutuhan kepemilikan rumah di Jateng mencapai 324.855 unit, dan jumlah tersebut cukup tinggi karena rumah merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Hal itu disampaikan di sela peringatan Hari Perumahan Nasional di Mal Ciputra Semarang, kemarin.
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat Jateng itu pemprov membuat beragam program bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Beberapa program tersebut di antaranya program Tuku Omah Oleh Omah, perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) dan penyediaan rumah bersubsidi.
“Jadi kita memfasilitasi untuk mempertemukan antara developer perumahan bersubsidi dengan masyarakat. Kita kan dapat alokasi rumah subsidi dari Tapera itu 11 ribu unit. Jadi sayang kalau tidak termanfaatkan. Sehingga, informasi dan publikasi untuk mempertemukan ini sangat penting,” kata Sumarno.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng Arief Djatmiko, menambahkan realisasi program Tuku Omah Oleh Omah yang dilaksanakan sejak 2021 hingga pertengahan 2024 sudah mencapai 1.700 unit.
Selain itu, Pemprov Jateng juga menggencarkan program perbaikan RTLH di 35 kabupaten/kota dan pada 2024 mengerjakan sebanyak 17 ribu unit rumah di berbagai daerah di Jateng.
“Secara gradual kita terus melakukan perbaikan-perbaikan, bahkan kita kolaborasikan dengan pemerintah pusat, kabupaten/kota, Baznas, CSR, dan volunteer,” ucap Arief. (Bud)