Semarang, Idola 92,6 FM-Jawa Tengah pada Agustus 2024 mengalami deflasi sebesar 0,07 persen.
Dari sembilan daerah yang dilakukan pemantauan harga, hanya Kota Tegal dan Kabupaten Rembang mengalami inflasi.
Deflasi terdalam terjadi di Kabupaten Wonosobo, yang pada periode laporan mencatatkan deflasi sebesar 0,17 persen.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan deflasi yang terjadi pada Agustus 2024 terutama dipengaruhi kelompok makanan, minuman dan tembakau sejalan dengan penurunan harga komoditas pangan utama. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, Rabu (4/9).
Rahmat menjelaskan, deflasi terdalam antara lain bersumber dari penurunan harga komoditas bawang merah.
“Harga bawang merah turun sejak Juni 2024 seiring dengan panen yang masih berlangsung di beberapa wilayah sentra, baik di Jawa Tengah (Brebes, Kendal, Demak) maupun di luar Jawa Tengah (Bima dan Nganjuk),” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, penurunan harga juga bersumber dari komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, daun bawang dan bawang putih.
Penurunan harga daging ayam ras dan telur ayam ras berlangsung seiring dengan penurunan harga bibit day old chicken (DOC) broiler maupun layer.
“Penurunan harga daging ayam ras dan telur ayam ras juga dipengaruhi oleh penurunan harga jagung bahan pakan ternak pada periode laporan,” jelasnya.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng bersama pemangku kepentingan yang tergabung dalam Forum TPID Jateng akan terus berkoordinasi dan bekerja sama melaksanakan berbagai program pengendalian inflasi. (Bud)