Semarang, Radio Idola 92,6 FM – Banjir dan rob masih menjadi masalah kota Semarang yang menganggu kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat. Sebagai salah satu Langkah untuk ikut mengatasi masalah tersebut, pertamina sejak tahun 2018 lalu telah melakukan pendampingan pembangunan wisata Mangrove edupark Tambakrejo.
Milasania Shintadewi selaku Pengelola Community Development PT Pertamina Patra Niaga RJBT mengatakan pengembangan wisata Mangrove edupark Tambakrejo dilakukan bersama kelompok camar. Pihaknya memberikan bantuan pendampingan, edukasi serta pelatihan pengembangan produk makanan.
“ Untuk itu kami pada waktu itu masuk memberikan bantuan dan bimbingan berupa program pendampingan masyarakat bantuan kesekretariatan kepada kelompok camar yang mengelola hutan mangrove,” ujarnya
Melalui pendampingan tersebut, kawasan mangrove yang mencapai kurang lebih dua hektar kemudian dilengkapi dengan berbagai sarana seperti darea jogging track serta pondok untuk edukasi masyarakat.
“kita kembangkan jogging track sehingga wisatawan dijemput dengan kapal, kemudian bisa keliling untuk melihat hutan mangrove dengan jogging track,” ungkapnya
Pengembangan wisata mengrove edupark ini banyak menarik minat pengunjung, bukan hanya dari kalangan masyarakat umum tetapi juga siswa dan mahasiswa.
“Banyak sekali pengunjung yang datang karena kita Kerjasama juga dengan kampus dan sekolah untuk memberikan edukasi kepada mereka,” ujarnya
Tingginya minat pengunjung wisata tentuna berdampak pula dengan ekonomi masyarakat disekita wisata mangrove edupark. Pasalnya para wisatawan yang datang juga membeli produk hasil diantarnya berupa kripik mangrove.
“ Sebagian dari mereka juga nelayan dan wilayahnya sering rob, sehingga pendapatannya terbatas. Jadi dengan adanya ketrampilan ini bisa membantu ekonomi mereka sekarang,” kata Milasania