Semarang, Idola 92,6 FM-Taman Balekambang di Kota Surakarta baru saja selesai dilakukan penataan, dan akan menjadi pusat kebudayaan Jawa sekaligus sebagai taman rekreasi keluarga dan edukasi serta hutan kota.
Pemprov Jawa Tengah menyebut, penataan Taman Balekambang berlangsung selama kurang lebih 17 bulan dengan nilai kontrak mencapai Rp170,1 miliar.
Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan Taman Balekambang Solo merupakan salah satu cagar budaya, yang harus terus dilestarikan dan dilindungi. Hal itu dikatakan di sela mendampingi Wapres KH Ma’ruf Amin mengunjungi Taman Balekambang, kemarin.
Nana meminta kepada Pemkot Solo, agar meningkatkan sarana ruang terbuka hijau sebagai tempat edukasi, dan hiburan bagi masyarakat.
Selain itu, Pemkot Surakarta juga dapat mengelola sebaik mungkin agar terjaga kualitas dan fungsinya bagi masyarakat.
Menurut Nana, pemprov mendukung penuh penataan Taman Balekambang yang dilakukan Kementerian PUPR.
Dukungan tersebut dalam bentuk hibah aset berupa tanah seluas 17.640 meter persegi, dan bangunan seluas 880 meter persegi.
“Penataan kawasan Taman Balekambang adalah salah satu upaya pemerintah dalam melaksanakan usaha perlindungan kawasan cagar budaya serta peningkatan sarana ruang terbuka hijau. Saat ini Taman Balekambang berfungsi sebagai obyek wisata ruang terbuka hijau bagi masyarakat Kota Surakarta dan sekitarnya serta telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya,” kata Nana.
Nana lebih lanjut menjelaskan, Taman Balekambang memiliki nilai sejarah yang harus dilestarikan.
Selain pernah dijadikan pemandian putri kraton, taman tersebut juga menjadi tempat bermain kelompok Srimulat yang legendaris.
Taman Balekambang juga masih terjaga keasriannya, dengan banyak pohon berusia ratusan tahun.
“Kelestarian ekologis dan seni budaya tersebut diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara untuk datang berkunjung,” jelasnya.
Diketahui Taman Balekambang didirikan KGPAA Mangkunegara VII pada 1921 silam sebagai bentuk kasih sayang kepada kedua putrinya.
Dalam perkembangannya, KGPAA Mangkunegara VIII membuka Taman Balekambang untuk umum dan sejak itu mulai diselenggarakan beragam kesenian rakyat. (Bud)