Semarang, Idola 92,6 FM-Masyarakat diminta lebih memprioritaskan upaya promotif dan preventif (pencegahan), guna mengatasi berbagai penyakit.
Dengan demikian, penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional (JKN) bisa terlaksana secara baik.
Sekda Jawa Tengah Sumarno mengatakan upaya pencegahan penyakit lebih baik daripada pengobatan (kuratif), sebab apabila seseorang harus menjalani pengobatan maka membutuhkan biaya dan memerlukan waktu yang lama. Hal itu dikatakan saat menghadiri acara Rapat Koordinasi Teknis Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Penyelenggaraan Kesehatan di Karanganyar, pekan kemarin.
Sumarno menjelaskan, Pemprov Jateng telah mengalokasikan anggaran sekira Rp400 miliar per tahun untuk pembiayaan iuran BPJS Kesehatan.
Anggaran tersebut jika digunakan untuk upaya pencegahan, akan memberikan dampak ke depan yang lebih baik.
“Kami berharap langkah-langkah kita dalam penanganan kesehatan di Jateng lebih akseleratif, kolaborasinya lebih baik serta mengedepankan upaya promotif. Oleh karenanya, upaya pencegahan penyakit dengan rajin olahraga dan menjaga pola hidup sehat serta kegiatan lainnya perlu terus digalakkan,” kata Sumarno.
Sementara itu, di kegiatan yang sama Sumarno meluncurkan pengembangan aplikasi “Screening Mandiri TBC dan Kesehatan Jiwa” yang terintegrasi dalam aplikasi Paijo-GR.
Aplikasi Paijo-GR atau Peningkatan Akses Layanan dan Informasi Kesehatan Jateng Online dengan Gotong Royong, diinisiasi Dinas Kesehatan Jateng.
Aplikasi tersebut memiliki berbagai fitur yang telah ditautkan dengan aplikasi milik Kementerian Kesehatan. (Bud)