Semarang, Idola 92.6 FM – Kemampuan literasi dan numerasi sejak dini menjadi hal dasar yang harus diupayakan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Namun, target meningkatkan literasi dan numerasi anak Indonesia masih jauh dari harapan.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek, Praptono. Menurutnya, masih banyak yang harus dikerjakan dengan tuntas oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan tingkat literasi dan numerasi pelajar di Indonesia.
Berdasarkan hasil asesmen nasional pada 2023, tingkat literasi anak Indonesia naik dari 53 persen pada 2021 menjadi 67 persen dan mencapai kompetensi minimum. Sementara itu, tingkat numerasi naik dari 33 persen menjadi 67 persen.
Lalu, terkait masih rendahnya tingkat literasi dan numerasi anak-anak Indonesia; di mana inti persoalannya? Dan, apa upaya yang mesti kita lakukan secara bersama-sama? Haruskah kita melangkah lebih jauh hingga merekayasa budaya?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Johanes Eka Priyatma, PhD (Rektor Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (periode 2018-2022)) dan Prof Singgih Tri Sulistyono (Ketua Presidium Forum Guru Besar Indonesia/Guru Besar Sejarah FIB Universitas Diponegoro Semarang). (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: