Tak Ingin Petani Cabai Merugi, Distanbun Jateng Inginkan Ada Pengolahan Komoditas

Masyarakat saat antre membeli olahan cabai kering dan bawang pasta di halaman kantor Distanbun Jateng.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Komoditas cabai menjadi salah satu bahan pokok, yang kerap menyumbang terjadinya inflasi di Jawa Tengah.

Oleh karena itu, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng mengajak petani bisa mengolah komoditas cabai di saat masa panen raya.

Kepala Distanbun Jateng Supriyanto mengatakan komoditas cabai di provinsi ini cukup melimpah, dan mampu didistribusikan ke luar wilayah. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya.

Namun, ketika komoditas cabai melimpah itu terkadang petani atau masyarakat tidak pandai menyiasati sebagai upaya menjaga dan mengendalikan inflasi.

Supriyanto menjelaskan, diperlukan adanya kemampuan dalam mengolah komoditas cabai ketika masuk panen raya dan barang tersedia melimpah.

Tujuannya, agar pada saat memasuki musim paceklik masyarakat tidak harus mencari cabai segar tetapi sudah bisa dialihkan dengan olahan cabai.

“Mulai awal Agustus hingga September ini panen raya, dan harga di lapangan sudah Rp12 ribu per kilogram walaupun di pasar masih di angka Rp16 ribu per kilogram. Karena, komoditas itu sangat mempengaruhi cita rasa,” kata Supriyanto.

Lebih lanjut Supriyanto menjelaskan, komoditas cabai yang ada di Jateng produksinya mencapai sekira 7.500 ton per tahun dan mengalami surplus.

Pihaknya dari aspek produksi, mendorong petani untuk bisa tanam sebelum kebiasaan bulan-bulan tertentu paceklik panen maka diperbanyak tanaman.

Menurutnya, perubahan pola tanam tidak hanya pada musim tanam raya yang didukung tapi juga dikendalikan jumlahnya.

“Untuk menyiapkan olahan cabai pengganti cabai segar maka harus disiapkan pasarnya, yaitu konsumennya. Prinsipnya mengubah mindset masyarakat,” pungkasnya. (Bud)