Tapanuli Utara, Idola 92.6 FM – Tokoh satu ini dikenal sebagai peneliti dan pemulia varietas kopi di Indonesia. Ia mendedikasikan karir dan hidupnya untuk meneliti dan mengembangkan varietas-varietas baru kopi yang unggul dan berdaya saing.
Sosok itu adalah Profesor Surip Mawardi (68), peneliti dan pemulia varietas kopi Indonesia dari Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.
Atas dedikasinya, ia meraih Ordre du Merite Agricole (The Order of Agricultural Merit) dari Pemerintah Perancis pada 2013 atas jasa penelitian aplikasi sistem indikasi Geografis di Indonesia. Kemudian, pada 2023 lalu, ia meraih Indonesia Coffee Heroes Award 2023 untuk kategori Lifetime Achievement.
Kepada radio Idola, Surip bercerita sejak duduk di bangku SMA, ia ingin menjadi pemulia tanaman padi.”Karena Bapak saya petani padi. Tapi ternyata ke kopi, nasib membawa lain,”tutur pria lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pagi (29/07) tadi.
Surip menempuh pendidikan S-1 Ilmu Pemuliaan Tanaman UGM, lulus 1980; S-2 Ilmu Pemuliaan Tanaman UGM, 1985; dan S-3 Ilmu-ilmu Pertanian UGM, 1996.
Surip menambahkan mulai menyilangkan tanaman kopi sejak tahun 1981. Perlu waktu lama untuk mengetahui hasilnya.”Tapi menyilangkan tidak selalu menghasilkan bagus. Setelah disilangkan, dipilih yang lebih bagus. Jadi perlu diseleksi dan diuji,”tambah pria kelahiran Klaten 2 Mei tersebut.
Ia menyampaikan harus ada keseimbangan perkopian dari hulu hingga ke hilir. Dengan demikian tak akan ada kekurangan barang apalagi sampai impor kopi.
Lalu bagaimana Prof Surip mengusahakan hal ini?
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Profesor Surip Mawardi (68 tahun), peneliti dan pemulia varietas kopi Indonesia dari Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: