Semarang, Idola 92,6 FM-BPBD Jawa Tengah sudah menyalurkan lebih dari tujuh juta liter air bersih, kepada 34.248 kepala keluarga (KK) yang tinggal di daerah terdampak musim kemarau.
Tercatat, ada 24 kabupaten/kota terdampak kekeringan dengan 96 kecamatan dan tersebar di 208 desa/kelurahan di Jateng.
Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan berdasarkan data BPBD Jateng, ada 32 pemkab/pemkot sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan dan dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.
Nana menjelaskan, pihaknya sudah meminta kepada semua bupati/wali kota di Jateng untuk mewaspadai kekeringan serta mengingatkan bahaya di musim kemarau.
Kewaspadaan tersebut perlu lebih ditingkatkan, untuk daerah-daerah yang memiliki riwayat kebakaran lahan atau hutan maupun tempat pembuangan akhir (TPA).
Menurut Nana, secara teori tidak ada kebakaran yang tiba-tiba tetapi pasti ada penyebabnya.
Oleh karena itu, bupati/wali kota untuk terus mengawasi dan menjaga TPA di tempatnya.
“Kami sudah lakukan rapat kordinasi dan terus memantau perkembangan di masing-masing kabupaten/kota. Kita juga mengevaluasi kejadian-kejadian tahun lalu, jangan sampai terjadi kembali seperti kebakaran di TPA,” kata Nana
Lebih lanjut Nana menjelaskan, untuk antisipasi kemarau dan kekeringan juga sudah dilakukan dalam hal ketersediaan pangan.
Sejauh ini, Jateng sebagai penumpu pangan nasional telah mendapatkan bantuan pompanisasi dan irigasi perpompaan untuk lahan pertanian.
“Program ini sudah dan sedang berjalan. Kita harapkan hasilnya akan lebih baik. Masyarakat tetap bisa menanam pada musim kemarau,” pungkasnya. (Bud)