Semarang, Idola 92.6 FM – Perubahan kurikulum demi kurikulum dalam sistem pendidikan nasional senantiasa menyisakan persoalan. Hal itu di antaranya terkait kesiapan dan kemampuan guru untuk mengimplementasikannya di ruang-ruang kelas secara bermakna dan berkualitas. Guru masih menghadapi tantangan untuk mampu menginterpretasi kurikulum dan mengembangkan kurikulum versinya sendiri.
Seperti diketahui, mulai tahun ajaran 2024/2025, Kurikulum Merdeka ditetapkan sebagai kurikulum nasional yang secara bertahap menggantikan Kurikulum 2013. Kurikulum nasional yang baru ditetapkan untuk menjawab tantangan zaman yang terus berkembang dengan mendorong peningkatan kualitas pembelajaran bagi semua murid.
Lalu, strategi apa yang mesti dilakukan dalam upaya menyukseskan “tujuan” Kurikulum Nasional yang baru? Ketika guru masih menghadapi tantangan dalam menginterpretasi kurikulum dan mengembangkan kurikulum versinya sendiri, bagaimana upaya mengatasi persoalan ini?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, yakni: Dhitta Puti Sarasvati (Direktur Eksekutif Barisan Pengkaji Pendidikan (Bajik)), Iman Zanatul Haeri (Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G)), dan Prof Zainuddin Maliki (Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN dan mantan rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya). (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: