Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov terus berupaya menggencarkan sosialisasi pelestarian satwa dan puspa langka atau yang dilindungi, hingga ke pelosok desa.
Yakni, perlindungan dan kepedulian terhadap puspa dan satwa berbasis desa.
Sekda Sumarno mengatakan upaya tersebut perlu dilakukan, mengingat sebagian besar wilayah di provinsi ini berada di perdesaan. Hal itu usai membuka seminar memeringati Hari Cipta Puspa dan Satwa Nasional di Fakultas Teknik Undip, kemarin.
Menurutnya, mayoritas keanekaragaman satwa dan puspa terdapat di wilayah desa.
Oleh karenanya, semua elemen masyarakat diminta turut melestarikan satwa dan puspa langka agar tidak punah dari habitat aslinya.
Sumarno mencontohkan keberadaan elang jawa, macan tutul dan satwa dilindungi lainnya yang hampir punah harus dijaga dan dilestarikan supaya tidak punah.
Seluruh masyarakat harus meningkatkan kepedulian lingkungan, di mulai dari hulu hingga hilir.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng Widi Hartanto menambahkan, lewat seminar bertajuk “Perlindungan dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati” itu bertujuan untuk meningkatkan perlindungan dan kecintaan terhadap flora dan fauna Indonesia.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap puspa dan satwa.
“Kami juga mengharapkan kepedulian masyarakat untuk mendukung perlindungan terhadap beragam puspa dan satwa dari kepunahan dari habitat aslinya,” ucap Widi. (Bud)