Solusi Humaniora Jawab Tantangan Global Bangun Masa Depan Bangsa

Rektor Binus University Nelly (tiga dari kanan) dan Dean Faculty of Humanities Elisa Carolina Marion (dua dari kanan) serta Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Jateng Ema Rachmawati (dua dari kiri) saat foto bersama usai konferensi International Conference on Digital Humanities and Environmental Sustainability (CODHES) 2024.

Semarang, Idola 92,6 FM-Saat ini era digital membawa tantangan besar di bidang sosial dan humaniora di tengah perubahan sosial, budaya dan tuntutan keberlanjutan lingkungan.

Tantangan keberlanjutan yang dihadapi secara global, menuntut kontribusi signifikan dari berbagai disiplin ilmu dalam menjawab isu sosial dan lingkungan yang kompleks.

Oleh karena itu, guna menjawab tantangan tersebut Fakultas Humaniora Binus University bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan konferensi International Conference on Digital Humanities and Environmental Sustainability (CODHES) 2024.

Acara tersebut juga didukung Universitas Katolik Soegijapranata, Universitas Telkom, Universitas Padjadjaran dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Rektor Binus University Nelly mengatakan saat ini semua orang berinteraksi atau dibantu dengan digital teknologi, sehingga setiap orang juga harus bisa memanfaatkan dan beradaptasi dalam penggunaan digital teknologi. Hal itu disampaikan saat opening International Conference on Digital Humanities and Environmental Sustainability (CODHES) 2024 di kampus Binus University Semarang, Rabu (30/10).

Nelly menjelaskan, karena Binus University memiliki Faculty of Huminities bisa membantu berkembang lebih maju bidang humaniora dengan memanfaatkan digital teknologi.

Saat ini memang perlu penyesuaian, karena ada gap antara generasi tertentu dengan generasi sekarang ini yang sudah terbiasa dengan digital teknologi.

“Sebetulnya ada banyak bidang di huminities ini yang bisa kita eksplor dan kita kembangkan. Dengan memanfaatkan digital teknologi, bisa mempercepat mempelajari dari ilmu-ilmu huminities ini,” kata Nelly.

Dean Faculty of Humanities Elisa Carolina Marion menambahkan, digital teknologi mulai berkembang pesat saat terjadinya pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.

Oleh karena itu, Binus University belajar dari tujuh universitas yang ada di Amerika Serikat dan Jepang serta Australia maupun Tiongkok dan Taiwan.

Menurutnya, dengan kolaborasi dan jejaring kerja yang sudah dibangun ini sesuai dengan roadmap Binus University 2021 lalu.

“Bahwa di tahun 2024 ini akan menjadi momentum di mana kita akan mengadakan konferensi yang mempertemukan banyak sekali para peneliti dan ilmuwan yang ada di Indonesia yang memiliki minat di bidang digital huminities,” ujar Elisa.

Sementara Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Jateng Ema Rachmawati menyatakan, bahwa pemerintah juga harus ikut hadir dalam mengembangkan digital huminities agar tidak terlalu dalam gap yang ada.

“PR-nya adalah orang sering menganggap digitalisasi sama dengan aplikasi, padahal tidak seperti itu. Justru yang penting adalah perubahan pola pikir,” ucap Ema. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaOJK Terbitkan POJK Integritas Pelaporan Keuangan Bank
Artikel selanjutnyaCagub Andika Paling Awal Datang di Lokasi Debat Pilgub 2024