Semarang, Idola 92,6 FM-Jawa Tengah mengalami inflasi pada Oktober 2024, sebesar 0,19 persen.
Inflasi Oktober 2024, lebih tinggi bila dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang hanya 0,05 persen.
Sekda Sumarno mengatakan inflasi Jateng pada Oktober 2024, masih di bawah jangkauan yang ditetapkan sebesar 2,5 persen. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantor BPs Jateng, pekan kemarin.
Sumarno menjelaskan, yang menjadi penyebab inflasi di Jateng masih dari makanan dan minuman serta sigaret.
Penyumbang utama inflasi Oktober 2024 adalah makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,46 persen.
Utamanya, karena kenaikan harga daging ayam ras dan bawang merah.
“Selain itu juga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,76 persen yang disebabkan harga emas perhiasan. Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,38 persen,” kata Sumarno.
Lebih lanjut Sumarno menjelaskan, lima komoditas dengan andil inflasi terbesar di Jateng adalah daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, bawang merah dan kopi bubuk.
Kenaikan harga lima komoditas itu terjadi di sembilan kota pencatat inflasi.
Meliputi Cilacap, Purwokerto, Wonosobo, Wonogiri, Rembang, Kudus, Surakarta, Kota Tegal dan Kota Semarang.
“Komoditas daging ayam ras dengan andil terbesar inflasi terjadi di Purwokerto sebesar 0,09 persen. Kemudian kenaikan bahan bakar rumah tangga dan bawang merah dengan andil inflasi terbesar di Wonogiri sebesar 0,08 dan 0,09 persen, dan emas perhiasan andil terbesar di Kota Semarang sebesar 0,06 persen,” pungkasnya. (Bud)