Semarang, Radio Idola 92,6 FM – Sebagai upaya memperat Kerjasama dengan media Sultan Agung Semarang gelar gathering media di Restoran Ikan Bakar Cianjur pada hari Jum’at, 16 Februari 2024.
Acara dihadiri oleh Direktur Pendidikan RSISA Semarang, dr. Mohamad Arif, Sp.PD, Direktur Umum dan Keuangan, Hj. Munadharoh, SE., MM serta Manajer Humas dan Kemitraan, Sri Wahyuningsih, S.S., MM.
Dalam sambutannya Munadharoh menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan media yang hadir pada acara tersebut.
“Kami ingin terus menjaga silaturahim dengan media untuk memastikan bahwa saat ini kami tetap memberikan pelayanan yang baik,” terangnya.
Lebih lanjut, Hj. Munadharoh mengatakan bahwa RSI Sultan Agung Semarang senantiasa mencoba bertransformasi meningkatkan layanan kesehatan dengan mengikuti perkembangan zaman.
“Tentu kalau kita tidak memberikan inovasi, terobosan layanan ya kita akan ketinggalan sehingga menjadi rumah sakit yang biasa-biasa saja,” ungkap Hj. Munadharoh.
Melalui kepemimpinan Prof. Agung Putra sebagai Direktur Utama, Hj. Munadharoh meyakini bahwa Prof. Agung akan membawa angin segar untuk perkembangan RSISA Semarang.
“Eranya Prof Agung ini membawa angin segar, bagaimana rumah sakit ini transformasi bisa menjadi rs yang diperhitungkan untuk kalangan middle Up,” kata Hj. Munadharoh.
Wanita yang akrab disapa Bu Tituk tersebut selanjutnya menyampaikan pada awal tahun 2025 RSISA Semarang akan membangun RS tipe D di wilayah Tlogosari.
“ini akan menjadi feader bagi RSI Sultan Agung Semarang, sehingga kemanfaatan RSISA Semarang menjadi lebih luas,” pungkasnya.
Serupa dengan yang disampaikan Hj. Munadharoh, dr. Mohamad Arif juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan media yang telah bekerjasama dengan RSI Sultan Agung Semarang.
“Kita sadar sepenuhnya bahwa RSI Sultan Agung Semarang bisa maju, bisa berkembang tidak lepas dari kolaborasi dengan media,” katanya.
Arif berkata dalam waktu dekat RSISA Semarang akan mengembangkan layanan stem cell.
“Prof. Agung Putra sebagai Direktur utama kami adalah profesor kedokteran dibidang layanan stem cell dan hal ini kita akan mengajukan sebagai rumah sakit stem cell yang resmi ke pengadilan kesehatan untuk bagaimana kita bisa menjangkau lebih luas layanan stem cell nya,” pungkasnya dr. Arif.
Stem cell menurut dr. Arif merupakan sel induk yang belum memiliki takdir untuk menjadi sel-sel yang lebih spesifik. Melalui layanan stem cell, pasien dengan organ tubuh yang terganggu seperti sel yang ada pada nyeri sendi atau diabetes akan dapat diperbaiki kembali.
Selain stem cell, target RSISA Semarang yang akan berkembang ditahun ini adalah layanan Radioterapi.
“Radioterapi salah salah satu tata laksana penanganan kanker, yang dulu dengan pembedahan, kemoterapi sekarang dapat dilakukan penyinaran, dengan dilakukan penyinaran sel-sel kanker yang sudah berkembang bisa menjadi hilang atau bahkan mengecil,” imbuhnya.
Layanan Radioterapi merupakan layanan yang sangat kompleks sehingga tidak semua rumah sakit memiliki karena berkaitan dengan penggunaan energi nuklir.
“Karena menggunakan nuklir tentu saja kita harus memiliki ahli, alhamdulilah kita memiliki dr. Agung sebagai spesialis radiasi onkologi dan kita harus memiliki bunker untuk mencegah supaya radiasi tidak kemana-mana,” ungkap dr. Arif.
Pembangunan bunker tersebut nantinya akan bersamaan dengan pembangunan gedung baru. Selain itu, ada juga layanan Laser Hemoroid bagi penderita wasir.