QRIS Makin Manis Jadi Pembayaran Strategis

QRIS
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Bank Indonesia kembali memerluas jaringan kerja sama pembayaran dengan mitra strategis internasional, dan kali ini kerja sama diteken bersama Bank of Korea (BoK) antara Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dengan Gubernur BoK, Ree Chang-yong di Penang, Malaysia, kemarin.

Kerja sama itu mengenai Nota Kesepahaman (NK) terkait pembayaran berbasis QR code, bertujuan mengakselerasi kerja sama terkait interkoneksi dan interoperabilitas pembayaran lintas negara menggunakan QR code.

Yakni QR Code Indonesian Standard (QRIS) dan QR Code pembayaran Korea Selatan yang akan ditentukan BoK.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kerja sama tersebut akan membangun kerangka yang memfasilitasi pembayaran berbasis QR code antar kedua negara, termasuk operator sistem pembayaran atau penyedia jasa pembayaran.

“Inisiasi kerja sama ini akan ditindaklanjuti dengan pengembangan interkoneksi, dilanjutkan dengan tahap uji coba sebelum implementasi dilakukan secara penuh. Implementasi kerja sama ini akan mendukung transaksi antar masyarakat di kedua negara dalam rangka mendorong ekonomi dan keuangan digital di Indonesia dan Korea Selatan mengingat antara lain tingginya jumlah turis antar kedua negara,” kata Perry.

Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menambahkan, penggunaan QRIS untuk bertransaksi di mancanegara membuat masyarakat Indonesia yang sedang liburan atau bekerja di luar negeri tidak perlu khawatir.

Menurutnya, masyarakat Indonesia saat berada di luar negeri dan akan melakukan transaksi cukup melalui gawai yang tersambung dengan nomor rekening perbankan.

“Sebelumnya kita juga sudah ada kerja sama dengan Thailand, Singapura dan Malaysia. Selama ini juga sudah bisa digunakan untuk perdagangan bilateral yang sudah kita perjanjian sebelumnya,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, pihaknya juga terus mendorong pelaku UMKM untuk menyediakan sarana pembayaran menggunakan QRIS terutama di daerah wisata.

Tujuannya, agar wisatawan yang datang baik domestik maupun mancanegara tidak harus menggunakan uang kertas atau uang kartal tapi
memakai uang digital.

“Jadi boleh lupa bawa uang tapi jangan lupa bawa handphone supaya bisa QRIS-nya digunakan,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaAntisipasi Masa Paceklik, Pemprov Siapkan Subsidi Harga Pangan
Artikel selanjutnyaIndustri Tekstil Disebut Kalah Saing Karena Hal Ini