Program Replikasi Toko Pengendali Inflasi Mujarab Tekan Kenaikan Harga

Rahmat Dwisaputra
Rahmat Dwisaputra, Kepala KPw BI Jateng.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Toko pengendalian inflasi dibuat di sejumlah daerah, dalam rangka mengendalikan harga jika terjadi fluktuasi dan memberatkan masyarakat.

Selain itu juga, menjaga ketersediaan pasokan dengan harga yang terjangkau masyarakat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan pihaknya bersama seluruh perwakilan Bank Indonesia di Solo dan Tegal maupun Purwokerto meningkatkan koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) level provinsi maupun kabupaten/kota di provinsi ini. Hal itu dikatakan saat acara media briefing di Semarang, kemarin.

Menurut Rahmat, hal itu dilakukan dalam upaya pengendalian harga komoditas yang dibutuhkan masyarakat untuk menjaga laju inflasi di Jateng.

Rahmat menjelaskan, sampai dengan saat ini pihaknya sudah berhasil mereplikasi toko pengendalian inflasi di sejumlah daerah pencatat inflasi di Jateng.

“Sekarang sudah ada di 15 kabupaten/kota, dan Insya Allah itu bisa menjaga 4K. Ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga dan kelancaran distribusi serta komunikasi. Mudah-mudahan ini bisa tercapai (menjaga laju inflasi),” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, replikasi toko pengendalian inflasi yang dibuat di sejumlah daerah itu menjalin kerja sama dengan kelompok tani untuk memasok ketersediaan bahan komoditas.

Misalnya beras hingga bawang merah.

Selain itu, Bulog juga melakukan intervensi dengan produk yang menjadi kewenangannya selain beras juga ada gula pasir dan minyak goreng.

“Semua pihak berkolaborasi untuk menjaga laju inflasi di Jawa Tengah tetap terjaga,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaPentingnya Aspek Perpajakan Pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan Bagi Pendapatan Daerah
Artikel selanjutnyaOJK Gencar Gelar Literasi Keuangan Menuju Indonesia Emas 2045