Semarang, Idola 92.6 FM – Pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 22 April 2024, Presiden Joko Widodo menegaskan, Pemilihan Presiden 2024 sudah usai, seiring selesainya sidang perselisihan hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi. Presiden mengajak semua elemen masyarakat dapat kembali bersatu membangun bangsa karena tantangan besar sudah berada di depan mata.
Presiden mengajak seluruh elemen bersatu padu karena faktor eksternal, geopolitik, telah menekan ke semua Negara. “Saatnya kita bersatu, bekerja membangun negara kita,” pinta Presiden Jokowi di SMK Negeri 1 Rangas, Kabupaten Mamuju, seusai meresmikan 147 bangunan yang direhabilitasi dan direkonstruksi di Sulawesi Barat, Selasa (23/04) lalu.
Gayung bersambut, tak hanya Presiden, dua ormas terbesar di Indonesia: Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah pun juga mengajak seluruh pihak agar menerima dan menghormati putusan MK terkait sengketa perselisihan hasil Pilpres 2024. Seluruh elemen bangsa diharapkan dapat mengakhiri perbedaan pendapat terkait hasil pilpres serta memulai islah, berkonsolidasi demi kebaikan bersama.
Lalu, bagaimanakah langkah praktis untuk ‘merajut kembali’ kerukunan bangsa? Siapa saja aktor yang mesti terlibat dalam proses rekonsiliasi dan menciptakan kerukunan antar anak bangsa?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Cecep Hidayat (Pengamat Politik Universitas Indonesia) dan Dr Gun Gun Heryanto (Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute dan Dosen Komunikasi Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: