PGN Pastikan Jargas Rumah Tangga di Sleman Lancar

Direktur Utama PGN Tbk Arief Setiawan Handoko (dua dari kiri) melihat langsung warga Sleman memasak menggunakan jaringan gas bumi.

Semarang, Idola 92,6 FM-PGN melakukan pengembangan jaringan gas (jargas) rumah tangga di Kabupaten Sleman, Yogyakarta menggunakan skema Compressed Natural Gas (CNG) Clustering.

CNG Clustering dipakai, karena Sleman belum terjangkau jaringan pipa transmisi maupun distribusi gas bumi.

Oleh karena itu, gas bumi dari Blora diangkut dalam bentuk CNG menggunakan truk Gas Transport Module (GTM) kemudian dikompres untuk diturunkan tekanannya sebelum disalurkan ke rumah-rumah pelanggan.

Direktur Utama PGN Tbk Arief Setiawan Handoko mengatakan sampai dengan saat ini, jargas untuk rumah tangga di Sleman sudah terpasang 3.500 sambungan Rumah (SR) dari target tujuh ribu SR. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.

Menurutnya, jumlah pelanggan akan terus meningkat seiring dengan infrastruktur jargas yang terus dibangun di wilayah tersebut.

“Layanan gas bumi untuk rumah tangga merupakan bentuk kewajiban PGN melaksanakan public service obligation. Jadi, PGN berkewajiban untuk melayani masyarakat. Selain melayani masyarakat, kami menuju program net zero emission,” kata Arief.

Arief menjelaskan, program jargas juga diharapkan dapat mengurangi impor elpiji sekaligus mengurangi penggunaan elpiji bersubsidi.

“Karena elpiji masih impor, maka jargas akan membantu mengurangi beban arus impor dan subsidi elpiji. Mudah-mudahan, penggunaan jargas semakin banyak dicontoh ibu-ibu lain agar masak lebih efisien dan cepat,” jelasnya.

Arief meminta tim PGN di Area Yogyakarta, agar terus menggencarkan sosialisasi pemanfaatan jargas kepada masyarakat.

Mengingat Yogyakarta merupakan wilayah pengembangan baru, maka PGN perlu memberikan edukasi ke masyarakat yang wilayahnya dilalui pipa jargas.

“Safety adalah nomor satu bagi kita. Maka penting diinformasikan bahwa kalau gas bumi sifatnya lebih ringan udara. Kalau ada kebocoran, gas bumi mudah terdeteksi karena diberi aroma pembau, sehingga valve bisa segera ditutup oleh pelanggan,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News