Semarang, Idola 92,6 FM-PGN terus mengupayakan pemenuhan pasokan gas bumi, sesuai dengan kebutuhan seluruh pelanggan.
Hal itu sejalan dengan konsumsi energi yang masih ditopang gas bumi di masa transisi, menuju penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Konsumsi energi di masa transisi, juga disertai pemanfaatan gas bumi yang bersumber dari Liquefied Natural Gas (LNG).
Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini mengatakan puncak pemanfaatan gas bumi di negara berkembang termasuk Indonesia, diperkirakan terjadi pada 2040. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.
Menurutnya, sebagian besar akan dipenuhi melalui LNG dan selain itu produksi atas gas juga meningkat sesuai dengan discovery mayoritas gas projects yang ada di Indonesia.
“Pertumbuhan pemanfaatan gas bumi akan didukung oleh optimalisasi pasokan gas baik langsung dari sumur produksi maupun melalui moda LNG dalam rangka meningkatkan ketersediaan gas bumi,” kata Ratih.
Ratih menjelaskan, tren pemanfaatan gas bumi untuk ekspor menurun sejak 2012 berdasarkan data kementerian ESDM.
Sedangkan pada posisi pertengahan 2024, kurang lebih 60 persen gas dimanfaatkan secara domestik.
“Kebutuhan yang paling besar adalah kalangan industri dengan rata-rata pemakaian gas sebesar 1.592 BBTUD pada rentang waktu 2020 -2024. Di sisi lain untuk kebutuhan listrik juga sudah dialihkan pemenuhan gasnya menggunakan LNG,” jelasnya.
Lebih lanjut Ratih menjelaskan, PGN sebagai badan usaha pemanfaatan gas bumi nasional di Indonesia mengambil peran dalam kondisi tersebut khususnya dalam menyediakan LNG guna keperluan domestik.
Penyediaan LNG juga bagian dari upaya adaptasi PGN, terhadap dinamika lingkungan bisnis yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
“Pemanfaatan LNG domestik merupakan peluang sekaligus tantangan bagi PGN. Bagaimana PGN dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk menghadapi natural decline gas pipa eksiting. Keadaan tersebut memerlukan dukungan dari pasokan baru yang handal Kemudian menjadi hal menantang bagi PGN agar mampu menyediakan LNG dan meraih potensi supply LNG domestik yang besar, seperti dari Bontang, Tangguh dan Donggi-Senoro,” pungkasnya. (Bud)