Semarang, Idola 92,6 FM-Kelompok tani cabai di Jawa Tengah membuat cabai kering sebanyak satu ton dalam satu bulan.
Guna membuat cabai kering sebanyak satu ton, maka petani membutuhkan cabai basah sebanyak empat ton untuk dikeringkan.
Ketua Kelompok Tani Champion Jateng Sun’an mengatakan pihaknya menangani komoditas cabai dan bawang merah di provinsi ini, melalui Forum Petani Champion Jateng khusus menangani permasalahan produksi cabai dan bawang merah. Hal itu dikatakan saat ditemui di halaman kantor gubernur di acara Aksi ASN Peduli Inflasi, Minggu (17/11).
Menurutnya, di kala harga bawang merah jatuh maka pihaknya mewadahi untuk menyampaikan kepada pemerintah.
Namun demikian, ketika harga komoditas tinggi maka pihaknya juga membantu pemerintah guna menstabilkan harga.
Sun’an menjelaskan, karena sekarang ini harga cabai cenderung jatuh maka dibuat alternatif produk dari cabai.
Yakni, mengolah cabai agar tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kami mengolah cabai kering dengan cara sederhana, dijemur di bawah matahari. Dengan fasilitas dari BI, kami sekarang mengeringkan cabai dengan mesin pengering. Selain itu, petani kita ajak menanam cabai dengan green house agar tidak terjadi fluktuatif produksi,” kata Sun’an.
Lebih lanjut Sun’an menjelaskan, untuk membuat olahan cabai kering dibutuhkan 3-4 kilogram cabai basah dan nantinya didapatkan cabai kering sebanyak satu kilogram.
Ketika melakukan pengeringan cabai, dipastikan harga cabai di bawah Rp10 ribu per kilogram agar petani tidak merugi dan tidak kalah bersaing dengan buatan impor.
“Harga impor cabai kering itu di angka Rp30 ribu-Rp45 ribu per kilogram. Makanya, ketika petani membuat cabai kering, harga cabai basah harus di bawah Rp10 ribu per kilogram agar masuk,” pungkasnya. (Bud)