Pertumbuhan Ekonomi Jateng Masih Ditopang Permintaan Domestik Dan Investasi  

Kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra

Semarang, Radio Idola 92,6 FM – Bank Indonesia menyebut pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada 2024 ini masih didukung oleh permintaan domestik serta investasi ditengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Tercatat pada Triwulan II 2024 ekonomi Jawa tengah mengalami pertumbuhan sebesar 4,92%.

Kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, pertumbuhan masih bersumber dari konsumsi rumah tangga serta lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT), sebagai dampak positif penyelenggaraan pilkada serentak pada 2024.

“Permintaan domestik didorong oleh Konsumsi Rumah Tangga   seiring momentum HBKN Idul Fitri, Idul Adha, serta libur panjang.  Konsumsi Pemerintah juga tumbuh positif sebesar 7,67% (yoy) didorong oleh kenaikan belanja pegawai, terutama pencairan THR dan gaji ke-13 yang sudah mulai cair sejak Juni 2024,” ungkapnya

Selain itu menurut Rahmat terdapat beberapa faktor pendorong lain, seperti kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024, serta stimulus fiskal dan makroprudensial yang masih berlanjut.

“inerja investasi dan konstruksi Jawa Tengah juga diperkirakan akan meningkat seiring dengan percepatan pembangunan PSN yang ditargetkan selesai pada 2024,” kata Rahmat

Rahmat menambahkan,  BI Jateng selaku salah satu pemangku kebijakan, senantiasa mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan solid. Hal ini dilakukan dalam beberapa aspek yakni pertumbuhan investasi, stabilitas inflasi, perkembangan perekonomian syariah hingga sistem pembayaran.

“Sebagai contoh, dalam mendukung perkembangan perekonomian syariah, Bank Indonesia se-Jawa Tengah akan turut serta mendukung pelaksanaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Jawa 2024 yang akan dilaksanakan pada 13 s.d. 15 September 2024 di Surabaya,” ujarnya

Selain itu, pada aspek Sistem Pembayaran, Bank Indonesia bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kota Semarang akan menghelat program parQRIS berupa insentif  potongan biaya parkir dengan metode  pembayaran menggunakan QRIS, sehingga masyarakat hanya akan membayar  Rp53,-. Program ini ditujukan bagi 5.300 transaksi pertama sepanjang periode 17-30 September 2024 dan mencakup lebih dari 10 titik di Kota Semarang.

“Diharapkan melalui program elektronifikasi tersebut dapat mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah, mengurangi biaya cash handling, serta meningkatkan transparasi dan akuntabilitas transaksi pemerintah daerah,” pungkasnya

Ikuti Kami di Google News