Semarang, Idola 92.6 FM – Di tengah kecaman dunia terhadap Israel yang terus saja menyerang secara brutal wilayah Gaza Palestina, sejumlah pihak justru mendorong Indonesia agar mulai melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri-Retno Marsudi. Menurutnya, banyak tekanan terhadap Indonesia agar mulai melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Menurut Retno, hal itu kemungkinan bisa terjadi apabila Israel memberikan pengakuan terhadap Palestina sebagai negara. Di titik itulah, Indonesia siap melakukan normalisasi dengan Israel.
Akan tetapi, jika tak ada solusi kedua negara dan tak ada pengakuan kemerdekaan terhadap Palestina, Retno menegaskan, Indonesia belum saatnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Wacana tekanan Indonesia menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel ini ini bermula dari akan masuknya keanggotaan Indonesia dalam Organization of Economic Cooperation and Development (OECD) atau Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, disebut-sebut keberatan kalau Indonesia menjadi anggota OECD tanpa menormalisasi hubungan dengan Israel.
Lalu, menimbang normalisasi hubungan RI-Israel: Apa baik-buruknya bagi kepentingan Indonesia dan bagi stabilitas geopolitik?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Pengamat Hubungan Internasional dari FISIP Universitas Jember, Prof. A. Eby Hara. (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: