Peringati Hari Kartini, Ribuan Milenial Pecahkan Rekor MURI Dengan Membatik Khas Lasem

Hari Kartini
Ribuan siswa SMP dan SMA memecahkan rekor MURI membatik khas Lasem di Alun-alun Rembang, Minggu (21/4)

Rembang, Idola 92,6 FM-Ribuan milenial yang terdiri dari pelajar SMP dan SMA se-Kabupaten Rembang memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) lewat membatik khas Lasem di Alun-alun Rembang, Minggu (21/4).

Rekor tersebut resmi dicatat MURI sebagai rekor ke 11.594.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan pihaknya bersinergi dengan Pemkab Rembang, dalam peringatan puncak Hari Kartini ke-145.

Kegiatan peringatan Hari Kartini dilaksanakan di Alun-alun Rembang dan Museum RA Kartini, termasuk pemecahan rekor MURI “Membatik dengan Media Syal oleh Peserta Terbanyak”.

Rahmat menjelaskan, kegiatan pemecahan rekor MURI sengaja mengambil lokasi di Rembang dan batik yang dipakai adalah batik khas Lasem.

Terlebih lagi, di masa RA Kartini menjadikan aktivitas membatik sebagai bagian mengajarkan pendidikan bagi kaum perempuan di Rembang.

“Kenapa di Rembang, karena beliau mendirikan rumah Kartini Mengajar. Beliau juga memerankan peran sebagai ibu juga di Rembang. Kenapa juga batik Lasem, karena untuk mengembalikan kejayaan batik yang ada di Jawa Tengah selain Solo dan Pekalongan,” kata Rahmat.

Representative MURI Sri Widayati menambahkan, para peserta membatik yang berasal dari kalangan milenial membuktikan kecintaan pada budaya batik.

MURI memberikan apresiasi kepada penyelenggara, mencatat rekor tersebut sebagai rekor ke 11.594.

Menurutnya, batik yang ditorehkan adalah batik khas Lasem.

“Tercatat ada 1.054 peserta, dan yang luar biasa adalah peserta membatik itu milenial. Ini merupakan sesuatu yang spektakuler dan kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada penyelenggara Kantor Bank Indonesia Jawa Tengah dan Pemkab Rembang,” ucap Sri.

Lebih lanjut Sri menjelaskan, dengan kegiatan membatik yang melibatkan ribuan milenial itu akan semakin meningkatkan kecintaan terhadap batik khususnya batik Lasem. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaSelama Lebaran, Trafik Komunikasi Naik 68 Persen di Wilayah Jateng-DIY
Artikel selanjutnyaPeringatan Hari Kartini, Menteri PPPA Bilang Gini Bagi Kaum Perempuan