Semarang, Idola 92,6 FM-Para pengusaha di Jawa Tengah mengeluh, terkait kebijakan penghapusan status bandara internasional terhadap Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Soemarmo Solo.
Implikasinya, para pengusaha yang memiliki jaringan bisnis luar negeri harus ke Jakarta atau Surabaya maupun Yogyakarta jika harus ke luar negeri atau menjemput tamu mancanegara.
Bahkan, para pengusaha di provinsi ini meminta agar status bandara internasional dikembalikan seperti semula.
Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan pihaknya sudah mendengar dan menerima masukan dari para pengusaha, agar mengembalikan status bandara internasional untuk Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Soemarmo Solo. Pernyataan itu dikatakan saat bertemu dengan sejumlah pengusaha Jateng di Semarang, belum lama ini.
Menurutnya, pemprov akan mengupayakan ada bandara internasional di Jateng seiring dengan semakin menggeliatnya iklim investasi di provinsi ini.
Dengan tidak adanya bandara internasional, bisa berpotensi mengganggu daya tarik investasi di Jateng.
“Saya sudah mendengar keluhan dan masukan dari pengusaha di Jawa Tengah, dan mereka memang membutuhkan adanya bandara berstatus internasional. Ini sudah kita pikirkan untuk berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan,” kata Nana.
Lebih lanjut Nana menjelaskan, berbagai upaya sudah ditempuh guna mengembalikan status bandara internasional di Jateng.
Mulai dari berkomunikasi langsung, hingga bersurat resmi kepada Kementerian Perhubungan.
Harapannya, paling tidak ada satu bandara internasional di Jateng karena akan berpengaruh terhadap investasi yang masuk ke provinsi ini.
“Sedang berproses untuk mengupayakan bandara ini. Kami tidak menjanjikan, tapi kami upayakan semaksimal mungkin, minimal salah satu dari dua bandara ini dibuka kembali (untuk penerbangan internasional),” pungkasnya. (Bud)