Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah terus mendorong masyarakat, guna meningkatkan penggunaan pembayaran nontunai melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Saat ini, penggunaan QRIS di wilayah Jateng terus meluas dan semakin banyak pelaku usaha menyediakan QRIS sebagai media fasilitas bertransaksi.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Ndari Surjaningsih mengatakan dalam upaya mendorong digitalisasi pembayaran nontunai, Bank Indonesia bekerjasama dengan berbagai stakeholder untuk menggaungkan penggunaan pembayaran secara nontunai. Hal itu dikatakan saat memberikan sambutan di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Hotel Padma, kemarin.
Menurutnya, Bank Indonesia menggandeng sekolah maupun instansi pemerintah maupun swasta serta perbankan guna memerkenalkan dan membangun kebiasaan penggunaan QRIS.
“Hingga Oktober 2024, jumlah pengguna QRIS di Jawa Tengah mencapai 7,35 juta orang. Sedangkan volume transaksinya sebesar 289 juta transaksi,” kata Ndari.
Ndari menjelaskan, upaya perluasan sistem pembayaran nontunai di Jateng dilakukan melalui berbagai inovasi kegiatan.
Mulai dari aktivasi mobile banking, tebus murah sembako dan kolaborasi edukasi dengan takmir masjid serta edukasi QRIS jelajah Indonesia dan juga penyelenggaraan Rupiah Borobudur Playon.
“Sejalan dengan perkembangan digitalisasi, maka penerapan kebijakan dan perlindungan Konsumen juga terus kami perkuat. Termasuk penerapan pengawasan terintegrasi bagi kegiatan usaha penukaran valuta asing bukan bank dan juga penyedia jasa pembayaran serta sinergi edukasi dengan otoritas terkait,” tandasnya. (Bud)