Semarang, Idola 92,6 FM-Sepanjang 2023 kemarin, kejadian bencana di Jawa Tengah masih cukup banyak meskipun terjadi penurunan dari tahun sebelumnya.
Pemprov menyebut, penanganan bencana harus mengedepankan pencegahan dan pengembangan teknologi.
Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan dalam hal penanganan kebencanaan, maka prinsip pencegahan harus lebih dikedepankan. Hal itu dikatakan usai mengikuti Rakornas Penanggulangan Bencana 2024 di Bandung, kemarin.
Nana menjelaskan, pencegahan dapat dilakukan dengan dua cara.
Yakni pemetaan lokasi rawan bencana, dan meminimalisir kejadian bencana.
Menurut Nana, model penanganan bencana tidak lagi menggunakan cara konvensional tetapi lebih mengarah pada pengembangan teknologi dan inovasi.
Banyak contoh pengembangan teknologi dan inovasi, terkait pencegahan dan penanganan bencana.
“Kejadian bencana dari tahun ke tahun masih terjadi. Ketika musim kemarau terjadi kebakaran, pada musim hujan terjadi bencana banjir, semuanya karena adanya perubahan iklim,” kata Nana.
Lebih lanjut Nana menjelaskan, di Jateng ada pengembangan teknologi pendeteksi dini kejadian bencana longsor.
Teknologi tersebut dikembangkan masyarakat dan BPBD Kabupaten Banjarnegara, dan sudah dipraktikkan di tingkat desa.
Selain pengembangan teknologi, penanganan bencana juga dapat dilakukan dengan kembali menggalakkan penanaman dan perawatan pohon di lahan kritis.
“Kita juga bisa menggunakan rekayasa cuaca atau dikenal dengan teknologi modifikasi cuaca untuk cuaca ekstrem. Kemudian penanganan dengan water bombing juga akan lebih ditingkatkan (untuk kejadian kebakaran),” pungkasnya. (Bud)