Pemudik di Bandara Ahmad Yani Naik 13 Persen Saat Lebaran

Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani
Sejumlah pesawat saat parkir di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani.

Semarang, Idola 92,6 FM-Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang mencatat, kenaikan pemudik yang menggunakan moda pesawat terbang mengalami kenaikan sebesar 13 persen.

Selama 16 hari digelar Posko Angkutan Lebaran di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, berjalan lancar dan tidak ada kejadian menonjol sehingga mengganggu perjalanan para pemudik.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang Fajar Purwawidada mengatakan sesuai data posko per 18 April 2024, tercatat penumpang ada 126 ribu orang pemudik yang datang atau pergi selama 16 hari masa Lebaran. Hal itu dikatakan saat ditemui di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Jumat (19/4).

Menurut Fajar, jumlah pemudik yang berada di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Semarang mengalami peningkatan sebesar 13 persen dibandingkan periode Lebaran tahun sebelumnya.

Pada periode Lebaran 2023, tercatat penumpang yang menggunakan jalur penerbangan dari Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani sebesar 113 ribu orang.

“Untuk penerbangan di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani ada 1.023 penerbangan selama 16 hari periode Lebaran, dan itu meningkat lima persen dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 971 penerbangan. Sedang kargo juga meningkat 20 persen di 583 ton dibanding sebelumnya hanya 485 ton,” kata Fajar.

Lebih lanjut Fajar menjelaskan, selama 16 hari periode Lebaran kebanyakan pemudik tujuan Jakarta menuju Bandara Halim Perdanakusumah maupun Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Sementara tujuan luar Pulau Jawa adalah Banjarmasin dan Balikpapan.

“Khusus untuk Balikpapan, mungkin dari pihak maskapai bisa menindaklanjuti untuk penambahan rute berikutnya yaitu Balikpapan-Semarang,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaAirNav Semarang Catat 11 Laporan Balon Udara Dilepas Liar di Pekalongan
Artikel selanjutnyaStrategi Apa yang Mesti Dilakukan untuk Menyukseskan “Goals” Kurikulum Nasional yang Baru?