Pemprov: Kekuatan Rupiah Adalah Kekuatan Perekonomian

Sudjarwanto Dwiatmoko
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Sudjarwanto Dwiatmoko menunjukkan bukti transaksi menggunakan QRIS.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah ikut berupaya melakukan sosialisasi tentang Cinta Bangga dan Paham (CBP) rupiah kepada masyarakat, agar perekonomian daerah tetap terjaga dengan baik.

Termasuk, melakukan edukasi tentang transaksi rupiah secara nontunai dengan memanfaatkan kemajuan teknologi pembayaran.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Sudjarwanto Dwiatmoko mengatakan perkembangan teknologi yang semakin maju, harus dapat dimanfaatkan dengan baik terutama di bidang perekonomian dan salah satunya memanfaatkan transaksi secara digital. Hal itu disampaikan di sela kegiatan Safari Rupiah yang digelar di halaman kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Minggu (4/2).

Sudjarwanto menjelaskan, dengan adanya transaksi nontunai menjadikan pembayaran lebih mudah cepat dan aman.

Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong peningkatan transaksi nontunai dengan digitalisasi sistem pembayaran yang ada di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Jateng.

Menurut Sudjarwanto, pemprov juga mendorong pelaku UMKM terus mengembangkan transaksi digital.

Penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), juga memberikan manfaat bagi pelaku UMKM karena dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam pembayaran .

“Tentu kita sangat mendukung, karena kekuatan rupiah adalah kekuatan perekonomian. Maka bentuk konkretnya adalah semua transaksi APBD pasti rupiah. Untuk menjalankan ini kita punya tim bagaimana literasi keuangan itu sampai ke akar masyarakat,” kata Sudjarwanto.

Lebih lanjut Sudjarwanto juga meminta kepada perbankan milik Pemprov Jateng, untuk mendidik dan memberikan literasi kepada masyarakat.

Khususnya bank perekonomian rakyat (BPR) maupun badan kredit kecamatan (BKK) se-Jateng, bisa mulai membiasakan bertransaksi dengan rupiah secara digital.

“Kita juga kembangkan sistem transaksi yang tidak lagi pakai cash, tetapi pakai digital. Ini adalah cara-cara kita untuk mendorong agar orang makin cinta rupiah,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaBertambah Lagi, Peninggalan Karsten Jadi Cagar Budaya Semarang
Artikel selanjutnyaSosialisasikan Rupiah, BI Jateng Sasar Daerah 3T