Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov lewat Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, berkomitmen merealisasikan capaian luas tambah tanam (LTT) padi.
Pada September 2024 kemarin LTT di Jateng mencapai 65.140 hektare, dan di Oktober ini capaiannya didorong 105 ribu hingga 110 ribu hektare.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng Supriyanto mengatakan
kebutuhan beras di provinsi ini, sekira 340 ribu sampai 345 ribu ton per bulan. Hal itu dikatakan usai mengikuti Rapat Koordinasi Wilayah se-Jateng untuk Pengamanan Produksi dan Percepatan Pertanaman Padi di kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng pada, kemarin.
Menurutnya, dalam sebulan harus panen minimal di lahan 100 ribu hektare dengan rerata produksi 5,5 sampai 5,6 ton per hektare.
Supriyanto menjelaskan, berdasarkan ramalan BMKG pada pertengahan Oktober 2024 akan turun hujan.
Oleh karena itu, cuaca tersebut harus dioptimalkan agar luasan tanam tercapai.
“Artinya didapat antara 550 ribu sampai 560 ribu ton gabah kering giling. Kalau dikonversi ke beras 62,74 persen, ketemu angka 345 ribu ton. Itu aman satu bulan,” kata Supriyanto.
Lebih lanjut Supriyanto menjelaskan, pada bulan ini akan dioptimalkan mencapai 105 ribu-110 ribu hektare mendekati target yang ditentukan Kementerian Pertanian.
Akselerasi tersebut memang harus dilakukan, mengingat Jateng menjadi tumpuan pangan nasional bersama Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.
“Selama ini Jawa Tengah dianggap sudah mampu untuk terus meningkatkan kualitas maupun kuantitas padi. Tetapi masih ada yang akan kita tingkatkan, khususnya dengan perluasan tanam padi,” pungkasnya. (Bud)