Pasar Saham Indonesia Alami Pelemahan, Ternyata Ini Penyebabnya

Inarno Djajadi
Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-OJK mencatat, pasar saham Indonesia atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga Mei 2024 mengalami pelemahan hingga 4,15 persen secara year to date ke level 6.970,74 poin.

Selain itu, IHSG secara month to date juga mengalami penurunan sebesar 3,64 persen.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan pada pasar saham, IHSG terkoreksi 4,15 persen year to date ke level 6.970,74 poin atau melemah 3,64 persen month to date dengan nilai kapitalisasi pasar senilai Rp11.825 triliun atau naik 1,29 persen year to date serta membukukan net sell Rp6,25 triliun year to date. Pernyataan itu disampaikan secara daring di acara RDKB Mei 2024, kemarin.

Inarno menjelaskan, dari sis penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren positif dengan nilai penawaran umum tercatat sebesar Rp86,92 triliun dan 18 emiten baru.

“Di sisi penggalangan dana Securities Crowdfunding hingga Mei 2024, terdapat 17 penyelenggara yang mendapatkan izin dari OJK dengan 546 penerbit dan 174 ribu pemodal serta total dana yang dihimpun sebesar Rp1,13 triliun,” kata Inarno.

Menurut Inarno, indeks pasar obligasi juga mengalami penguatan 1,53 persen year to date ke level 380,33 poin dengan yield SBN pada 30 Mei rerata naik sebesar 24,07 bps dan non residen mencatatkan net sell tercatat Rp34,72 triliun.

Sedang dari sisi perdagangan bursa karbon, hingga 31 Mei 2024 tercatat sebanyak 62 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 608 ribu ton CO2 ekuivalen dan akumulasi nilai sebesar Rp36,77 miliar.

“Pada industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management atau AUM tercatat sebesar Rp822,48 triliun turun 0,27 persen year to date dan tercatat net redemption sebesar Rp75,94 triliun rp year to date pada Mei 2024,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaSekda Setujui Cuti ASN Yang Maju Pilkada di Jateng
Artikel selanjutnyaJoss! Volume Penyaluran Gas PGN ke Industri dan Komersial di Jateng Naik Seribu Persen