Semarang, Idola 92,6 FM – Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah mengundang seribu perwakilan operator SPBU di wilayah Jawa Tengah-Yogyakarta mengikuti Safety Stand Down (SSD), kemarin.
Pelatihan tersebut dilakukan, guna menjaga prosedur atau standard operating procedure (SOP) di SPBU.
General Manager Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Aribawa mengatakan SSD merupakan sosialisasi terkait insiden, yang dilaksanakan secara serentak kepada pihak-pihak terkait.
Hal tersebut sebagai bentuk pembelajaran, agar insiden yang sama tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Aribawa menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bentuk refleksi dan untuk mengingatkan kembali kepada operator SPBU agar selalu mengutamakan keselamatan sesuai panduan SOP.
Sebab, barang yang dijual di SPBU merupakan bahan-bahan mudah menyala dan terbakar.
Menurutnya, SPBU perlu meningkatkan kehati-hatian dan kepatuhan terhadap SOP pelayanan kepada konsumen saat beroperasi.
“Sarana dan prasarana serta alat pemadam api di SPBU wajib dilakukan pengecekan dan pemeliharaan secara berkala sebagai antisipasi dan dapat mengurangi risiko insiden. Kami juga mengimbau kepada seluruh tim SPBU baik pengawas maupun operator, untuk bisa selalu sigap dalam menanggulangi pontensi kebakaran serta bahu-membahu apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Aribawa.
Lebih lanjut Aribawa menjelaskan, pelatihan penggunaan alat pemadam api yang tersedia di SPBU juga perlu dilakukan pengecekan secara periodik.
Kondisi berbahaya juga dapat terjadi, apabila ada modifikasi dan kondisi kendaraan yang berpotensi memicu timbulnya api.
Analyst Marketing Channel & HSE Project Jawa Bagian Tengah Rifandi menambahkan, mitra SPBU harus paham tentang SOP yang dilakukan secara berulang terutama saat akan memulai operasional.
Dari kasus yang sudah terjadi sebelumnya, potensi munculnya api salah satunya adalah tidak mematikan mesin saat melakukan pengisian.
“Safety man (petugas keselamatan) yang bertugas di SPBU wajib melakukan peringatan terkait bahaya dan konsekuensi saat pengisian BBM, sehingga operator bisa mengingatkan kepada konsumen untuk mematuhi SOP yang berlaku,” ucap Rifandi. (Bud)