Semarang, Idola 92,6 FM-OJK terus mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah, dengan mengoptimalkan momentum Ramadan melalui program Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (Gerak Syariah) 2024.
Gerak Syariah 2024 merupakan kampanye nasional keuangan syariah selama bulan Ramadan, dan menjadi kolaborasi antara OJK bersama para stakeholders penggerak keuangan syariah.
Kepala Grup Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah OJK Ismail Riyadi mengatakan pihaknya menargetkan dapat menghadirkan inklusi keuangan syariah bagi 2.074.419 orang melalui program Gerak Syariah 2024, dengan tema ‘Berburu Berkah Ramadan Melalui Keuangan Syariah’. Hal itu disampaikan secara daring, kemarin.
Menurutnya, sebagai upaya untuk meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan syariah dengan mengoptimalkan momentum Ramadan maka Gerak Syariah 2024 diterapkan dengan dua rangkaian kegiatan utama.
Yakni Kajian dan Obrolan Seputar Keuangan Syariah (Kolaks), dan Kompetisi Keuangan Syariah di Bulan Ramadan (Kurma).
Ismail menjelaskan, Gerak Syariah 2024 akan dilaksanakan secara serentak di 35 kantor wilayah OJK dengan 124 rencana kegiatan inklusi dan total target masyarakat inklusi sebanyak 2.074.419 orang.
Selain kegiatan inklusi, pihaknya juga berencana untuk menjalankan 295 kegiatan literasi dengan target 786.929 peserta dan 146 kegiatan sosial pendukung yang diharapkan dapat melibatkan 669.347 sukarelawan.
“Berbagai kegiatan akan dilaksanakan berkolaborasi dengan kantor perwakilan Bank Indonesia, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah, Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah serta berbagai pelaku usaha jasa keuangan syariah di daerah. Kegiatan ini akan dikemas dalam bentuk yang edukatif, informatif dan menarik bagi seluruh kelompok masyarakat. Tentunya hal ini sejalan dengan misi bahwa seluruh masyarakat dapat berperan sebagai agen edukasi keuangan syariah bagi lingkungan sekitarnya,” kata Ismail.
Sementara Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyatakan, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022 mencatat bahwa indeks literasi dan inklusi keuangan syariah baru mencapai 9,14 persen dan 12,12 persen.
“OJK dan seluruh pemangku kepentingan terus bergerak, menebarkan manfaat dan keberkahan melalui upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat secara kolaboratif guna menjangkau seluruh lapisan masyarakat seluas-luasnya dengan harapan mampu mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia,” ucap Friderica. (Bud)