Nah Ketahuan, 4 Laundry di Semarang Gunakan Elpiji Bersubsidi

Tim gabungan Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah bersama Dinas Perdagangan Kota Semarang menemukan empat usaha laundry di Gunungpati menggunakan elpiji tiga kilogram.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah bersama Dinas Perdagangan Kota Semarang menemukan ada empat usaha binatu (laundry) yang kedapatan menggunakan elpiji bersubsidi, Jumat (6/12).

Keempat usaha binatu itu ditemukan saat inspeksi mendadak (sidak) di wilayah Gunung Pati, dan didapati ada penggunaan elpiji tiga kilogram tidak sesuai peruntukannya.

Pejabat Sementara Sales Branch Manager Semarang V Gas Ardian Dominggo Wiryosukarno mengatakan elpiji bersubsidi untuk usaha mikro, hanya boleh digunakan dalam kegiatan memasak.

Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Migas Nomor B-2461/MG.05/DJM/2022, terdapat delapan jenis usaha yang dilarang menggunakan elpiji tiga kilogram bersubsidi.

Usaha yang dilarang menggunakan elpiji tiga kilogram adalah restoran, hotel, usaha binatu, usaha batik, usaha jasa las, usaha peternakan serta usaha pertanian (bukan petani sasaran dan yang belum mendapatkan paket konversi).

“Kami menemukan beberapa usaha laundry yang masih menggunakan elpiji tiga kilogram. Yang jelas melanggar ketentuan yang berlaku. Elpiji tiga kilogram seharusnya hanya digunakan oleh rumah tangga, usaha mikro, nelayan sasaran dan petani sasaran,” kata Dominggo.

Dominggo menjelaskan, pihaknya juga melakukan pengecekan ketersediaan stok elpiji tiga kilogram di Pangkalan Arifin di Desa Banaran Sekaran RT 001/RW 004, Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati.

“Hasil pengecekan kami menunjukkan, stok di Pangkalan Arifin dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Kabid Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Harga (PPSH) Dinas Perdagangan Kota Semarang Siti Arkunah menambahkan, sidak penting dilakukan secara berkala untuk memastikan pemanfaatan elpiji bersubsidi subsidi lebih tepat sasaran.

“Kami juga akan terus berkoordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga dan Hiswana Migas untuk memberikan pembinaan kepada agen LPG, sehingga distribusi gas 3 kg lebih tepat sasaran,” ujar Siti.

Sementara dalam kegiatan sidak di Gunungpati, tim juga menukarkan 50 tabung elpiji subsidi dengan 25 Bright Gas ukuran 5,5 kg. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaBPJS Kesehatan Uji Kembali Standar Mutu Mitra Faskes
Artikel selanjutnyaSosialisasi QRIS, BI Jateng Gandeng Pemkot Semarang Intensifkan Pembayaran Digital