Mursida Rambe, Pendiri BMT Beringharjo yang Membebaskan Para Pedagang Kecil dari Jerat Rentenir

Mursida Rambe
Mursida Rambe Pendiri Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Beringharjo DI Yogyakarta. (Dok Rambe)
Ikuti Kami di Google News

Yogyakarta, Idola 92.6 FM – Sejak 29 tahun lalu, sosok satu ini bersama temannya konsisten membebaskan para pedagang kecil dari jerat rentenir. Mereka juga terus melakukan edukasi keuangan syariah kepada kalangan pedagang. Baginya, jerat rentenir membuat pedagang seperti bayar utang dengan bunga berbunga.

Sosok itu adalah Mursida Rambe. Bersama temannya Ninawati, mereka mendirikan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Beringharjo DI Yogyakarta.

Kepada radio Idola Semarang, pagi (08/01) tadi, Rambe menjelaskan hatinya tergerak mendirikan BMT kala melihat pedagang di pasar Beringharjo DI Yogyakarta terjerat rentenir. Terlebih saat masih anak-anak, Rambe yang tumbuh besar di lingkungan pasar tradisional pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara melihat bagaimana pedagang di pasar tradisional terjerat rentenir.

Mursida Rambe dengan program Jogjinawi
Mursida Rambe dengan program Jogjinawi, melakukan penyerahan sumur bor di Dusun Ngoro’oro, Patuk, Gunungkidul. Jogjinawi adalah suatu program pemberdayaan ekonomi dari Baitul Maal KSPPS BMT Beringharjo yang turut memberdayakan petani kategori dhuafa dengan memberikan pinjaman modal tanpa bunga dan jaminan ke petani, bantuan pupuk serta alsintan. (Dok Rambe)

“Kebetulan saya ini adalah anak pedagang kecil pasar tradisional Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Jadi saya sangat akrab, sangat dekat, sangat tahu, bagaimana gerak, kerja dari rentenir. Karena saya dikelilingi rentenir di sekitar tempat tinggal,”tutur Rambe yang mulai sekolah di Yogyakarta pada 1985.

Ternyata setelah tinggal di Yogyakarta, ia juga menjumpai praktik rentenir. Meskipun ada yang menyebut bahwa mereka pahlawan bagi pedagang karena proses pencairan uang lebih cepat, lebih mudah, tanpa prosedur. Tapi menurut Rambe, dibalik itu semua, sangat memberatkan. Membungakan uang.

“Pada tingkat kesimpulan, saya melihat bahwa rentenir ini bekerja sudah lintas agama, lintas gender dan lintas suku,”tambahnya.

Mursida Rambe_Penghargaan
Mursida Rambe dengan programnya, meraih Juara 1 dalam ajang Indonesia’s SDGs Award 2023.(Dok Rambe)

Dengan modal bantuan dari Dompet Dhuafa sebesar Rp 1 juta, ia pun bergerak untuk membantu pedagang. Sejak berdiri 1994 hingga kini, sudah terbentuk 20 kantor BMT (termasuk kantor pusat). Kantor cabang tersebar, seperti ada 9 kantor cabang di Jawa Timur, dan 1 di Kota Semarang.

Lalu apa harapan Rambe dengan keberadaan BMT Beringharjo tersebut bagi pedagang?

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama
Mursida Rambe, Pendiri Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah BMT Beringharjo DI Yogyakarta. (yes/her)

Simak podcast wawancaranya:

Artikel sebelumnyaMembaca Hasil Debat Ketiga Pilpres: Bagaimana Performance dan Penguasaan Materi Masing-masing Capres?
Artikel selanjutnyaOperator SPBU dan Driver Ojol Diajak Manajemen Pertamina Touring MyPertamina Hero Day